Rabu, 30 Mei 2012

10 KUNCI SUKSES MENJUAL DENGAN HATI


10 KUNCI SUKSES MENJUAL DENGAN HATI

Menjual baik produk maupun jasa berarti memikat hati calon konsumen. Jadi, mempelajari sisi psikologi dalam penjualan akan berguna untuk meningkatkan omzet bisnis Anda.
Menurut Afandy Totong, Certified Business Permormance Coach dari Brian Tracy Focal Point Business Coaching-USA, untuk menjadi seorang sales handal, hal yang paling penting diyakini adalah bangga dengan profesi Anda.
Berikut kunci sukses menjual dengan hati.
1. lakukan yang Anda cintai.
Penjualan adalah menawarkan atau memperkenalkan sesuatu kepada orang lain. Oleh karena itu yakinlah, produk yang Anda tawarkan sesuai dengan value yang Anda yakini.

2. Tentukan targetLangkah pertama, tulislah target Anda berikut tenggat waktu untuk mencapainya. Daftar semua hal yang mendukung proses pencapaiana tersebut. Tulislah detail bagaimana caranya, jual kemana, supporting system yang diperlukan, dan sebagainya.
Setelah semua rencana ditulis, buatlah skala prioritas, lalu laksanakan. Jangan pernah menunda. Karena menunda berarti melewatkan peluang yang datang hari berikutnya.
3. Gigih dan yakin
Tidak penting berapa kali Anda jatuh, tapi lebih penting lagi seberapa banyak Anda bangkit. Kata bijak dari Charlie Jones, sport caster, bisa menginspirasi untuk terus gigih mencapai target penjualan.
4. Belajar seumur hidup
Jangan sampai ilmu kita ketinggalan zaman. Usahakan selalu up date informasi terbaru berkaitan dengan produk atau jasa Anda. Terus mengisi “ember kemampuan dan keahlian” baru.
Itu cara untuk menjadi makin inovatif. Selain itu, cara atau trik baru dalam menjual produk juga jadi kunci agar kita tetap kompetitif.
5. Waktu aset utamaArtinya, memanfaatkan waktu dengan baik berarti memberikan pelayanan terbaik yang bisa membuat hidup kita lebih bermanfaat untuk orang lain. Oleh karena itu tentukan prioritas, pilih pekerjaan terpenting, dan fokus dengan pilihan tersebut.
6. Ikuti para pemimpin.

Pilih seseorang yang bisa menjadi sosok panutan dalam melakukan penjualan. Jika perlu, mintalah saran kepadanya. Tokoh panutan Anda tentu pernah mengalami jatuh bangun dalam penjualan, sehingga menimba pengalamannya adalah referensi berharga. Selanjutnya, bergeraklah ke atas, tak salah kalau Anda pun bisa melampaui apa yang pernah dicapai oleh tokoh panutan tersebut. Hindari kelompok negatif agar aura positif kian menyertai perjalanan Anda.
7. Layak dipercaya
Penjualan meningkat seiring kepercayaan konsumen pada produk atau jasa yang Anda jual. Karenanya, jagalah integritas sehingga Anda layak dipercaya banyak orang. Prinsipnya, jujurlah pada diri sendiri dan latihlah prinsip kenyataan. Meski merayu konsumen agar mau membeli, janganlah memberi informasi yang tidak benar.
8. Bukalah kreatifitas
Menjual berarti”merayu” orang dengan berbagai sifat dan karakter. Dengan kata lain bila berhadapan dengan 100 orang,perlu memiliki 100 ‘jurus” gunakan kreatifitas dan kelebihan Anda dalam melakukan penjualan.

9. Hukum utama

Beberapa hukum yang perlu dijalankan dalam menjual, antra lain :
a. perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan
b. jangan buru-buru menyalahkan orang karena tidak ada yang salah, yang ada kurang tepat.
c. Kenali karakteristik klien supaya bisa berkomunikasi dengan baik.
d. Pahami kebutuhan atau masalah mereka.
10. Harga kesuksesan
Mustahil memperolah keuntungan tanpa usaha, begitu pula perjalanan msnuju sukses selalu ada harganya. Karenanya, Anda perlu berjuang keras dan melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Jangan menahan diri karena itu berarti Anda menunda kesuksesan.
Inilah kunci sukses menjual dengan hati. Semoga dapat bermanfaat sehingga memperbaiki kinerja kita dalam menjual.
Sumber : majalah ide bisnis edisi 04/September 2010

Kiat Sukses Menjadi Agen Asuransi

Bagi anda wanita karir, tentu saja informasi “Kiat Sukses Menjadi Agen Asuransi” akan sangat penting. Info Kiat Sukses Menjadi Agen Asuransi ini akan membantu anda untuk lebih maju lagi dalam berkarir. Saya doakan semoga karir anda semakin maju.


Agen asuransi adalah profesi yang sedang “happening” saat ini. Orang yang sedang tidak terikat dengan perusahaan tertentu, atau yang sedang mencari penghasilan tambahan, biasanya mengincar pekerjaan ini.

Seperti yang dituturkan Ginawati Djunaedi, Chief Agency Officer Allianz Life Indonesia, tidak ada syarat khusus untuk menjadi seorang agen asuransi. Setiap orang, apa pun latar belakangnya, bisa melamar bekerja sebagai agen. Yang perlu Anda lakukan saat melakukan pekerjaan ini adalah menerapkan strategi, atau sistem, yang sudah diberikan perusahaan saat pelatihan.
Namun, untuk menjadi agen asuransi yang sukses, pada dasarnya Anda perlu menerapkan kiat berikut:
1. Membiasakan diri dengan bidang asuransi. Bila sudah menjadi nasabah, Anda sudah memiliki pengetahuan mendasar tentang hal ini. Namun tak ada salahnya menambah wawasan dengan membaca atau berkonsultasi dengan agen langganan.
2. Terus mengikuti perkembangan dunia asuransi. Jangan berdiam diri dan merasa sudah cukup memiliki pengetahuan. Belajarlah dari agen-agen di kantor yang sudah mencapai kesuksesan.
3. Pantang menyerah. Bukan tidak mungkin Anda ditolak saat menawarkan produk. Bersabarlah dan tetap semangat. Masih banyak calon nasabah potensial lain. Meski ditolak, jangan putuskan hubungan dengan orang tersebut. Tunggulah selama beberapa saat. Setelah itu, kembali dekati dia. Bisa saja pada saat itu ia sudah berubah pikiran. Lakukan semuanya dengan sopan-santun.
4. Jangan bertele-tele saat menjelaskan sebuah produk. Beritahu nasabah dengan bahasa yang sederhana. Bila harus membuat perhitungan, lakukan juga dengan cara-cara sederhana agar nasabah benar-benar mengerti produk apa yang akan dimilikinya.
5. Jadilah teman yang baik bagi nasabah. Dengarkan keluh-kesahnya agar Anda benar-benar mengenal kepribadiannya. Anda pun jadi bisa menentukan produk apa yang paling baik untuknya. Nasabah pun akan merasa memiliki agen yang benar-benar memperhatikan dirinya.
6. Selalu rajin. Rajin mencari calon nasabah, rajin memantau perkembangan nasabah yang sudah ada, rajin melengkapi diri dengan informasi-informasi baru, dan lain-lain. Besarnya komisi yang kita dapatkan juga bergantung pada seberapa rajin kita bergerak.
7. Jujurlah pada nasabah. Jelaskan semua syarat dan keuntungan setiap produk asuransi. Bila ia bertanya produk asuransi apa yang paling cocok dengan kondisinya, ajukan produk yang tepat. Jangan membelok-belokkan nasabah demi keuntungan pribadi.
8. Pelajari cara yang tepat untuk menjual produk. Tidak ada satu formula pemasaran yang mutlak cocok untuk semua orang. Setiap orang memiliki karakteristik dan kepribadian yang berbeda. Sesuaikan jurus-jurus Anda dengan orang yang sedang dihadapi. Ada baiknya mencari informasi mengenai mereka dahulu sebelum Anda menawarkan produk.
9. Kenali setiap produk asuransi yang perusahaan miliki. Bisa jadi di masa depan Anda merasa lebih nyaman menjual satu jenis produk tertentu, misalnya asuransi pendidikan. Tetapi Anda tetap harus mengenal produk lain. Jangan sampai nasabah berpikir Anda agen yang tidak kompeten hanya karena tidak menguasai product knowledge.
10. Utamakan yang terbaik untuk nasabah. Ketika memutuskan menjadi agen, Anda harus mengedepankan kepentingannya. Menjadi agen berarti membantu mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi mereka. Jika sebelumnya sudah merasakan manfaat asuransi, inilah giliran Anda untuk berbagi yang sama dengan mereka.

Dream Job: Agen Asuransi

Bagi anda wanita karir, tentu saja informasi “Dream Job: Agen Asuransi” akan sangat penting. Info Dream Job: Agen Asuransi ini akan membantu anda untuk lebih maju lagi dalam berkarir. Saya doakan semoga karir anda semakin maju.


Agen asuransi telah menjadi salah satu pilihan profesi saat ini. Bagaimana tidak? Ada berbagai keuntungan yang didapatkan dengan bekerja menjual produk-produk asuransi.

Menurut Ginawati Djunaedi, Chief Agency Officer Allianz Life Indonesia, tidak ada syarat khusus untuk menjadi seorang agen asuransi. Setiap orang, apa pun latar belakangnya, bisa melamar bekerja sebagai agen. Yang penting adalah kepribadian kita, dan kemauan keras untuk bisa mencapai kesuksesan.
Anda juga tidak perlu menunggu hingga perusahaan membuka lowongan. Sekarang pun Anda bisa melamar. Perusahaan akan menyambut baik lamaran Anda dan menindaklanjutinya. Setelah itu, tentu saja akan dilaksanakan pelatihan. Anda akan diberi materi-materi yang menyangkut sejarah perusahaan, produk-produk asuransi, kiat-kiat menjaring nasabah, serta menjelaskan manfaat, dan masih banyak lagi.
Waktu pelatihan berbeda-beda, tergantung perusahaannya. Ada yang mengadakannya dalam hitungan hari, ada pula yang dalam hitungan minggu. Sesudah resmi menjadi agen, perusahaan akan mengadakan pelatihan lain lagi di waktu yang berbeda untuk terus mengasah kemampuan agen.
Dalam anggapan Fonny Torar, agen asuransi Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912, akan lebih baik bila seorang agen asuransi sudah pernah atau terlebih dulu merasakan manfaat asuransi. Dengan demikian, ia bisa tampil lebih meyakinkan saat harus mempresentasikan berbagai jenis produk asuransi. Kalau memiliki agen asuransi langganan, Anda bisa menghubunginya untuk sekadar berkonsultasi tentang kemungkinan ini.
Tak perlu modal besar
Berbeda dari jenis usaha lainnya, menjual produk asuransi tidak mengeluarkan banyak biaya. Anda tidak perlu memiliki sejumlah modal tertentu untuk memulainya. Semua produk sudah disiapkan perusahaan. Yang perlu Anda lakukan hanya memasarkannya pada calon nasabah.
Paling-paling Anda hanya perlu biaya transportasi dan komunikasi, dan sesekali biaya menjamu, untuk bisa menjangkau nasabah. Kalau memiliki beberapa nasabah yang saling mengenal, Anda bisa mengajak mereka untuk berkumpul sehingga dapat menemui mereka sekaligus. Praktis dan lebih hemat.
Bebas atur waktu
Menjadi agen asuransi tidak seperti kebanyakan pegawai lain yang terikat dengan jam kantor. Kebanyakan waktu mereka dihabiskan di luar dengan nasabah-nasabah. Ada yang mendatangi nasabah langsung ke rumah, ada yang mengunjungi ke kantor, dan ada lagi yang membuat janji bertemu di mal atau kafe.
Ini yang mengakibatkan banyak ibu rumah tangga tertarik menjadi agen asuransi. Mereka tetap bisa bekerja dan mendapatkan pemasukan tambahan tanpa harus mengorbankan kepentingan keluarga. Yang penting mereka harus pintar-pintar bagi waktu.
Ada satu hal yang perlu Anda ingat. Waktu kerja fleksibel berarti Anda juga harus mau mendatangi nasabah kapan pun ia mau atau merasa butuh. Bukan mustahil jika ia meminta Anda datang di akhir pekan. Pekerjaan agen asuransi juga melibatkan aspek melayani nasabah sebaik-baiknya.
Walaupun jam kerjanya bisa dibilang sangat fleksibel, perusahaan tetap menerapkan aturan agar kinerja agen bisa terus dipantau. Mereka meminta agen untuk memberi laporan secara berkala tentang aktivitas atau pencapaian yang sudah diraih. Bila tidak bisa datang langsung ke kantor, agen bisa melapor lewat telepon atau sural elektronik.
Komisi menggiurkan
Salah satu daya tarik bidang asuransi adalah komisinya. Meskipun bekerja sebagai agen tiak mendapatkan gaji, Anda akan memperoleh pendapatan dari komisi. Komisi ini jumlahnya beragam, sesuai nilai polis yang berhasil dijual, tapi pada umumnya angkanya cukup menjanjikan.
Semakin tinggi nilai polis, semakin besar jumlah komisi yang bisa diperoleh. Sebagai contoh, di AJB, Anda bisa mendapatkan komisi minimal sejumlah 30 persen dari nilai polis. Jadi, bila berhasil menjual polis senilai Rp 10 juta, Anda akan diberi komisi sebesar Rp 3 juta.
Itu komisi per polis, lho. “Kalau dalam sebulan bisa menjual polis kepada empat orang, total komisi yang Anda dapat bisa mencapai Rp 12 juta,” terang Rizal Rais, Kepala Cabang KCE II AJB. Menguntungkan sekali, bukan?
Tanpa mengeluarkan uang, Anda bisa mendapatkan laba. Modalnya hanya supel dan rajin mencari calon nasabah. Di masa depan, Anda dapat memiliki karier gemilang di bidang ini.

agen asuransi: kerja dengan Total

Suatu hari pada tahun 2006 Lanny Sugiharta, Senior Unit Manager Agency Prudential Indonesia yang sukses, menerima telepon dari salah seorang nasabahnya yang terkapar di rumah sakit. Nasabahnya meminta bantuan dirinya mencairkan klaim asuransi untuk biaya rumah sakit. Tanpa pikir panjang, Lanny dengan sepenuh hati melayani permintaan nasabahnya, mulai dari mengantarkan sendiri dokumen klaim, mencairkan, hingga membereskan urusan dengan rumah sakit. Padahal, semestinya ia bisa menyuruh sekretarisnya untuk melakukan semua itu.

Di lain waktu Lanny tak kuasa menahan haru ketika mengantarkan nasabahnya, seorang ibu muda yang menggendong anaknya yang masih kecil, mengambil klaim kematian suaminya. Dadanya makin sesak ketika nasabahnya mengatakan uang klaim tersebut akan digunakan untuk membuka usaha guna menyambung hidup dan membiayai sekolah anak.

”Agen asuransi adalah pekerjaan yang mulia. Jika kita melengkapi profesi yang mulia itu dengan bekerja total dan menggunakan hati, hidup akan jadi lebih berarti. Pendapatan yang berlimpah dengan sendirinya akan mengikuti,” kata ibu dua anak itu.

Jenjang karier

Hanya dalam empat tahun—Lanny menjadi agen asuransi sejak tahun 2004—ia kini telah mencapai puncak jenjang karier agen, yakni senior agency manager. Ia sungkan membocorkan berapa pendapatannya. Ia hanya mengatakan, tidak lagi memiliki beban finansial. Ia telah menjamin seluruh biaya pendidikan anak-anaknya sampai kuliah, biaya kesehatan seluruh keluarga, bahkan pensiun di hari tua. Kehidupannya kini bagai bumi dan langit dibandingkan saat dirinya belum menjadi agen.

Dengan menjadi agen asuransi, katanya, seseorang bisa berubah dari zero jadi hero, dari nothing menjadi something, dan dari diremehkan menjadi dihargai.

Di tangannya, pekerjaan agen yang kerap dibilang susah oleh banyak orang menjadi serba mudah. ”Siapa bilang menjadi agen asuransi sukses itu sulit. Saya saja hanya butuh empat tahun untuk sukses, mana ada profesi lain yang bisa seperti ini,” tandasnya.

Kuncinya, kata Lanny, hanyalah totalitas, sepenuh hati, serta teguh pada pendirian dan impian. Soal teknis dan kepintaran bukanlah nomor satu. ”Teknis bagaimana menjadi agen yang baik tinggal mengikuti apa-apa yang telah digariskan perusahaan asuransi. Saya tidak mencoba teknik-teknik lain dalam memasarkan asuransi, saya mengikuti aturan yang telah digariskan Prudential 100 persen,” ujarnya membeberkan kiat suksesnya.

Bermula sebagai nasabah Prudential pada tahun 2001, Lanny akhirnya tertarik menjadi agen pada tahun 2004. Dia jatuh cinta pada profesi agen asuransi karena pekerjaannya yang mulia dan penuh pelayanan. Selain itu, ia juga bisa membantu banyak orang merencanakan keuangan untuk menuju masa depan yang sejahtera. Ia juga percaya sistem asuransi itu banyak manfaatnya, terbukti ketika menjadi nasabah, Lanny sangat terbantu ketika keluarganya terkena musibah.

Lanny pun melangkah dengan mantap memasuki dunia agen asuransi. Tak tanggung-tanggung, pekerjaan lamanya sebagai manajer pemasaran di sebuah perusahaan swasta langsung dilepasnya. ”Saya harus bisa melayani nasabah setiap saat. Jika saya tetap bekerja sebagai karyawan, lalu tiba-tiba nasabah meminta bantuan ketika saya masih di kantor, tentu akan sulit memenuhi permintaan nasabah. Nasabah akhirnya merasa tidak aman seolah ditinggalkan,” katanya.

Pada masa awal menjadi agen bagaimanapun tetap ada tantangan yang menghadang, apalagi dia mulai dari nol. Jika sebelumnya selalu bepergian menggunakan mobil kantor, kini ia terpaksa harus naik bis kota atau ojek.

Pendapatan yang diterimanya juga tiba-tiba anjlok. Gaji manajer pemasaran yang sebelumnya rutin diterima setiap bulan tiba-tiba hilang, sementara pendapatan sebagai agen asuransi pemula belumlah seberapa.

Pernah suatu kali tebersit niatan untuk kembali menjadi karyawan. Namun, pikiran tersebut buru-buru ditepisnya. Ia ingat impiannya untuk meningkatkan martabat keluarga dan membuat bangga orangtuanya.

”Akhirnya saya coba tetap fokus, pantang menyerah, bekerja giat, bekerja dengan hati dengan motivasi melayani nasabah. Hasilnya, dalam waktu lima bulan sejak jadi agen, pendapatan saya kembali normal. Pada bulan-bulan berikutnya pendapatan saya terus meningkat,” katanya.

Totalitas

Totalitasnya pada masa awal menjadi agen asuransi juga tecermin dari cara ia memasuki dunia asuransi. Tak seperti agen-agen lain yang mencoba langsung menjual produk meskipun pengetahuannya masih belum seberapa. Lanny betul-betul mempersiapkan diri sebelum betul-betul terjun sebagai agen. Ia lahap semua pelatihan yang diberikan Prudential. Bahkan ia tak segan-segan mendatangi rumah leader-nya untuk mendapat tambahan pengajaran.

Jerih payahnya sebagai agen terus berbuah manis. Berbagai penghargaan sebagai agen ia sabet. Ia juga menjadi anggota million dollar round table (MDRT) atau pertemuan agen-agen asuransi top sedunia.
Impiannya kini melihat masyarakat Indonesia lebih sejahtera melalui perencanaan keuangan. Lainnya melihat profesi agen menjadi betul-betul dihargai dan diminati orang. (FAJ)

Dapatkan artikel ini di URL:
http://entertainment.kompas.com/read/xml/2008/05/22/01413773/kerja.total.dengan.hati

Kisah Sukses Pribadi Seorang Agen Asuransi

Dari beberapa diskusi saat saya bertemu dengan teman yang berprofesi agen asuransi, rata-rata mereka menanyakan kepada saya bagaimana caranya agar sukses di profesi tersebut. Sukses yang sering didefinisikan adalah komisi ratusan juta per-bulan, bonus wisata keliling dunia, mencapai kebebasan waktu, dan sebagainya. Saya menjawab mengapa tidak bertanya kepada manager anda (yang tentunya sudah terbukti sukses) bagaimana cara untuk sukses? Jawabnya adalah“kita tidak bisa membandingkan dengan mereka, mereka tuh teman pengusahanya banyak, daftar prospeknya orang-orang kaya semua, dan mereka tinggal diperumahan elit, intinya kita berada didunia yang berbeda dengan mereka. Kalo saya kan hanya lulusan diploma, anak orang biasa, teman saya pun rata-rata juga orang-orang biasa,intinya market saya tidak potensial”

Apakah benar pendapat itu? Mari kita cari jawabnya bersama-sama.

Saya penasaran apakah benar pendapat teman saya itu. Langkah pertama yang saya ambil untuk mencari jawabnya adalah dengan berkenalan dan menemui seorang unit manager pada perusahaan asuransi ternama. Perkenalan kami begitu singkat dengan alasan menemui adalah untuk ingin tahu tentang produk-produk asuransi. Lalu kami berdiskusi prinsip-prinsip dan cara menjual yang efektif serta efisien, kami juga berdiskusi tentang prospek dunia asuransi secara global, perekonomian dunia dan Indonesia, kenaikan harga cabe, film bioskop terbaru, kualitas SDM Indonesia, dan banyak hal lain yang tentunya sangat menarik untuk didiskusikan. Setelah menghabiskan waktu selama hampir 2 jam saya pamit pulang. Anehnya, dia sama sekali tidak menanyakan apakah saya tertarik dengan produk asuransinya. Dia hanya memberi kartu namanya dan menitip pesan kepada saya untuk menjaga diri dan keluarga saya baik-baik. Sebuah pesan singkat yang semula saya pikir klise dan tidak begitu bermakna bagi saya.

Dalam perjalanan pulang saya lalu berpikir keras terletak dimana kunci suksesnya, apa saja yang telah dia lakukan selama menekuni profesinya, dan yang lebih penting adalah latar belakang keluarga dan lingkungannya. Saya ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang kehidupan dan kepribadiannya selain pengetahuan umumnya yang sangat luas.

Beberapa hari kemudian saya menelpon untuk membuat janji makan siang bersama. Tanpa berpikir lama dia menjawab bahwa esoknya dia punya 2 jam waktu bebas dan menerima ajakan makan siang saya. Dalam diskusi kami yang kedua ini saya banyak berinisiatif untuk bertanya dan berusaha memahami cara berpikirnya, mengetahui kehidupan pribadi dan lingkungannya. Dari hasil dua pertemuan tersebut saya sedikit mengetahui dan yakin bahwa pendapat teman saya tidak 100% benar. Unit Manager (sebut saja Budi) tersebut benar-benar memahami prinsip-prinsip kesuksesan. Dan secara tidak sadar, dia telah membagikannya kepada saya.

Sikap positif, punya impian besar, antusias, kerja keras+cerdas adalah sesuatu hal umum yang sering disampaikan oleh motivator handal. Bagi saya itu bukan rahasia lagi. Dan orang-orang sukses yang saya temui rata-rata mempunyai sikap mental yang demikian. Mereka memang benar menerapkan prinsip-prinsip kesuksesan ala motivator-motivator tersebut. Tetapi ada sesuatu hal yang lain yang mungkin belum diungkap dan itu menurut saya sangat pribadi. Berikut yang saya sampaikan mungkin dapat menginspirasi kita semua, tidak hanya untuk seorang agen asuransi teman saya saja.

Kekuatan Pribadi

Budi mampu menggunakan kekuatan individunya secara optimal. Budi benar-benar memahami kekurangan dan keunggulannya secara pribadi. Budi telah berhasil memilah-milah dan melejitkan potensi pribadinya dengan luar biasa. Dia tahu bahwa dia adalah orang yang pemalu, tetapi disisi lain dia adalah seorang suami dan ayah yang sangat sayang kepada keluarga. Dan bagi saya sifat penyayangnya inilah kekuatan pribadinya yang luar biasa. Dalam dua kali pertemuan dia berhasil mempengaruhi saya secara mental dan spiritual akan pentingnya kebahagiaan keluarga. Nilai-nilai yang disampaikan begitu dalam dan begitu membekas. Kekuatan itulah yang membuat dia mempunyai personal leverage yang lebih tinggi dari orang-orang yang seprofesi seperti dirinya, dan secara tidak langsung berperan besar terhadap keputusan pembelian client nya.

Kekuatan pribadinya yang lain adalah dia begitu fokus untuk melakukan apa yang terbaik yang dia mampu. Secara implisit dia menyiratkan bahwa dia adalah seorang tidak terlalu suka dengan kerja keras. Dia lebih suka menghabiskan waktu bersama keluarganya daripada berlama-lama ditempat kerja. Dalam buku the 80/20 Principle: The Secret to Success by Achieving More with Less, Richard Kouch mengatakan bahwa kebanyakan dari kita hanya menggunakan 20 persen waktu kita dengan baik. Sisa yang 80 persen, biasanya dihabiskan untuk aktivitas yang membuat sedikit perbedaan atas kesuksesan kita secara keseluruhan. Tragedi kehidupan manusia terjadi bukan karena tidak mempunyai kekuatan yang cukup, tetapi karena gagal menggunakan apa yang sebenarnya dimiliki. Kekuatan yang masih tersembunyi itulah yang harus kita bebaskan.

Budi yang bekerja selama sekitar rata-rata 5 jam sehari telah menemukan cara bagaimana menyusun sistem kerja untuk kegiatan yang produktif lebih dari 20% dalam jam kerjanya. Dia mendelegasikan semua pekerjaan yang dia tidak ahli didalamnya. Dia tahu bahwa bisa saja dia mampu melakukan semua hal yang terkait dengan pekerjaannya, tetapi itu tidak dilakukannya. Dia secara terus menerus mampu menentukan prioritas terbaik untuk pekerjaan dan target pribadinya, untuk pekerjaan yang lain dia delegasikan kepada rekan kerjanya yang lebih ahli.

Dekat dengan Pelanggan secara Unik
Budi secara menyakinkan telah membuat jarak yang dekat dengan pelanggannya. Dia mempunyai database dari pelanggan, prospek yang dulu menolak, dan calon prospeknya. Setiap hari ulang tahun pelanggannya, perayaan hari keagamaan, pernikahan, tahun baru, Budi selalu ingin menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat. Bagaimana caranya? Ternyata dalam handphonenya tertanam aplikasi SMS Scheduler, yang secara otomatis bisa mengirim pesan dalam bentuk SMS pada jam, hari tertentu dengan dilakukan penyetingan yang tidak terlalu sulit. Sebuah ide yang brilian

Khusus saat pelanggannya mengalami musibah, sebisa mungkin Budi akan secara langsung membantu untuk meringankan beban daripada sekedar mengirim SMS memberi ucapan turut bersedih. Dengan logat jawanya yang kental Budi berkata:“Apabila client saya mengalami momen bahagia, pasti ingin dibagi dengan orang-orang tercintanya, jadi dia tidak butuh kehadiran saya, kirim sms saja sudah cukup. Tetapi apabila mereka mengalami musibah saya ingin merasa bahwa sayalah salah seorang yang bisa menguatkan mereka”

Untuk dekat dengan pelanggan, Budi selalu tidak berlebihan atau mengesankan ada maksud tertentu ataupun pamrih. Dia cukup sedikit meninggalkan kesan, tidak berusaha keras menanamkan kesan kepada pelanggannya. Dan saya percaya bahwa sebagian besar pelanggan Budi mempunyai kesan positif terhadap teman baru saya ini.

Kedekatan dengan pelanggan yang menurut saya unik adalah Budi tidak memposisikan dirinya sebagai wakil dari perusahaan. Dia lebih memposisikan dirinya adalah seperti pelanggannya. Apabila terdapat kebijakan perusahaan yang dirasa merugikan hak pelanggan, dia turut memperjuangkan dan berada diposisi pelanggan. Bahkan dia lebih suka tidak memasang tanda pengenal di dada yang berlogo perusahaan tempat dia bekerja ketika bertemu prospek untuk menyampaikan presentasi. Dia berpendapat hal itu akan membuat kesan ada jarak diantara mereka. Tanpa simbol-simbol tertentu prospek sudah tahu bahwa Budi adalah agen asuransi tempat dimana dia kerja.

Mengalahkan Ketergantungan akan Waktu

Sebagai seorang manusia, Budi berusaha untuk tidak tergantung pada waktu. Dia bercerita ketika awal menekuni profesi atau bisnis banyak yang memfokuskan pada waktu. Budi tahu cara untuk mendapatkan manfaat terbesar dari penggunaan waktu yang terbatas itu. Secara practical Budi mencari terus mencari ide bagaimana caranya untuk tidak tergantung pada waktu. Seorang konsultan bisnis, pajak, pengacara, dokter adalah contoh konkretnya. Pendapatan mereka sangat berdasarkan waktu yang mereka habiskan bersama klien atau pasien. Supporting leverage yang tersedia untuk profesi seperti ini sangat terbatas. Untuk mendapatkan penghasilan yang besar maka dibutuhkan jam kerja yang lebih lama, alternatifnya adalah menaikkan imbalan atau fee. Tetapi ditengah persaingan profesi tenaga ahli yang sedemikian ketat yang terjadi malah perang harga…berlomba-lomba memotong fee demi mendapatkan client baru.

Budi lalu mencari cara agar bisnisnya bisa secara otomatis memberi peluang pemasukan pendapatan pada saat dia tidak bekerja secara langsung. Budi sadar bahwa jumlah temannya terbatas, dan dia harus mencari teman-teman baru diluar lingkungannya agar dia bisa terus memperluas networking-nya.

Untuk mengatasi keterbatasan dan ketergantungan atas waktu Budi menemukan ide brilian. Dari hobbynya menulis, dia mempunyai situs blog pribadi yang berisi tulisan-tulisannya tentang perencanaan keuangan, nilai-nilai keluarga dan tulisan-tulisan lain yang sifatnya ringan dan sedikit ada hubungannya dengan profesinya. Dia percaya untuk bisa bertahan dia harus “melek” teknologi yaitu teknologi informasi. Dengan bantuan internet dan orang lain yang sangat ahli dibidang internet dia mendapatkan banyak teman baru dari seluruh dunia, tanpa dibatasi jarak, ruang dan waktu. Orang lain bisa mengakses blognya 24 jam sehari, dimanapun berada. Intinya ketergantungan akan waktu yang bisa membatasi potensi penghasilan telah bisa dia kalahkan. Saat dia tidurpun dia telah mendapat teman baru, yang berarti prospek baru untuk bisnisnya.

Dari berbagai macam kunci kesuksesan yang pernah dipublikasikan para ahli kadang tidak bisa kita terapkan 100 persen. Saya pribadi percaya kesuksesan itu bersifat sangat personal. Yang mungkin bisa kita tiru adalah mungkin cara-cara sistematis, etos, dan standard kerjanya. Tetapi menurut saya, kita harus menemukan kunci kesuksesan itu dengan cara yang ada pada diri kita sendiri. Kunci itu sebenarnya ada di dalam diri kita, yang kita perlukan adalah cara untuk membuka kotak penyimpannya saja.

Mungkin masih banyak kunci sukses seorang Budi yang tidak saya tahu, karena kami hanya bertemu dua kali. Tetapi, saya yakin kunci suksesnya adalah bukan karena dia anak orang kaya, hidup di lingkungan orang kaya, ataupun karena beda derajat dengan kita. Tapi lebih dari itu, saya berpendapat Budi dengan caranya sendiri telah menemukan kunci suksesnya. Tidak dengan cara-cara yang sulit dan saya yakin semua orang pasti bisa sesukses dirinya.

Harapan saya apa yang saya sampaikan ini semoga bisa memberi manfaat dan perspektif lain tentang penyebab kegagalan dan kunci kesuksesan. Semoga…………




sumber:http://primarycons.wordpress.com/2011/03/24/kisah-sukses-pribadi-seorang-agen-asuransi/

Agen Asuransi, Peluang Karier Menjanjikan

Pada edisi pekan lalu, saya sudah menyampaikan kepada Anda tentang standar profesi agen asuransi jiwa yang berkualitas. Seiring peningkatan kesadaran masyarakat dalam berasuransi, industri asuransi semakin membutuhkan agen-agen asuransi jiwa yang profesional.

Sebesar apakah kebutuhan industri asuransi terhadap agen asuransi jiwa? Semua itu bergantung pada intensitas pertumbuhan bisnis asuransi di masa yang akan datang. Data empiris menunjukkan bahwa ruang gerak pertumbuhan sektor asuransi di Indonesia terbuka sangat lebar.Tren ini terlihat dari pertumbuhan penjualan polis asuransi jiwa dalam kurun waktu lima tahun terakhir (hingga akhir 2007).

Menurut data Biro Perasuransian, perusahaan-perusahaan asuransi jiwa di Indonesia berhasil mencapai pertumbuhan premi bruto sebesar 36,16 persenper tahun selama periode 2003?2007.Kalau pada 2003 total akumulasi premi sebesar Rp13, 6 triliun, jumlah tersebut mengalami peningkatan signifikan menjadi Rp45, 5 triliun pada 2007. Ini raihan pertumbuhan yang melebihi pertumbuhan premi bruto di negara-negara Asia.

Pada kuartal IV-2008, catatan AAJI menunjukkan bahwa persentase pertumbuhan tersebut memang mengalami perlambatan sebagai akibat dari pelemahan kinerja pasar modal karena terjadi krisis keuangan global. Pasar asuransi jiwa nasional pun terkena imbasnya. Dalam beberapa waktu terakhir, kontraksi indeks bursa telah menekan pertumbuhan dua jenis produk asuransi jiwa yakni premi tunggal maupun unit-link, yang notabene merupakan produk penggerak pertumbuhan asuransi jiwa. Meskipun demikian, saat ini pasar asuransi jiwa nasional mulai menggeliat kembali seiring dengan membaiknya kondisi pasar modal kita.

Kalaupun persentase pertumbuhan premi bruto asuransi jiwa di negara kita cukup tinggi, penetrasi asuransi nasional diharapkan masih akan bertumbuh jauh lebih cepat dari pencapaian sebelumnya. Ruang pertumbuhan asuransi jiwa di negara kita jauh lebih besar ketimbang peluang penetrasi di negara-negara Asia.Menurut data Swiss Re, persentase premi asuransi terhadap produk domestik bruto (PDB) di Indonesia pada 2007 sebesar 1,1 persen.

Secara komparatif, persentase ini jauh lebih kecil ketimbang besaran persentase di negara lain, misalnya Hong Kong 10,6 persen, Jepang 9,6 persen, Singapura 6,2 persen, India 4 persen, dan Malaysia 3,1 persen. Data ini menunjukkan bahwa pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia amat terbuka lebar, dan itu berarti kebutuhan tenaga agen asuransi akan terus bertambah! Ke depannya, kebutuhan tenaga agen asuransi jiwa sangatlah bergantung pada harapan pertumbuhan bisnis asuransi di masa yang akan datang.

Berdasarkan tren laju perkembangan industri asuransi jiwa tersebut, jumlah agen yang dibutuhkan akan terus berkembang. AAJI mencatat bahwa jumlah agen asuransi jiwa di Indonesia sebanyak 278.457 orang hingga kuartal IV-2008. Jumlah ini diharapkan akan mencapai 500 ribu orang pada periode 2011?2012.

Kompensasi, Fasilitas, dan Apresiasi bagi Agen

Seperti apakah gambaran profesi sebagai agen asuransi di Indonesia? Sebelum Anda mengemban tugas dari perusahaan asuransi jiwa untuk memasarkan beragam produk asuransi dan layanan di dalamnya, Anda harus mengikatkan diri melalui suatu perjanjian keagenan dengan salah satu perusahaan asuransi jiwa nasional.

Dalam hal kompensasi penghasilan, perusahaan menyediakan salah satu di antara tiga jenis kompensasi, yakni (1) komisi dan tunjangan, ( 2) komisi, (3) komisi dan bonus. Skema komisi banyak diberlakukan bagi kalangan agen yang berpengalaman, khususnya bagi agen-agen yang menjual produkproduk individu. Apa itu komisi? Komisi adalah penghasilan seorang agen yang akan dibayarkan oleh perusahaan, dan besarannya berdasarkan sejumlah persentase tertentu dari jumlah premi yang dibayarkan oleh nasabah. Besaran persentase komisi amat bergantung pada jenis produk yang dijual oleh sang agen.

Selain itu, jenis transaksi juga memengaruhi persentase komisi misalnya pembayaran polis baru atau pembayaran premi untuk polis lanjutan.Bagaimana halnya dengan bonus? Umumnya, perusahaan akan memberikan bonus kepada seorang agen bila yang bersangkutan berhasil mencapai target penjualan yang ditentukan oleh perusahaan. Melalui skema kompensasi yang bersifat variabel seperti ini, jumlah uang yang bisa diterima oleh seorang agen dari prestasi penjualannya setiap bulan menjadi tidak terbatas. Semakin besar premi penjualan seorang agen, penghasilan yang bersangkutan akan bertumbuh dengan cepat.

Bonus yang diperolehnya juga bisa bertambah besar bila sang agen berhasil membukukan premi yang lebih besar pula. Mengingat produk asuransi jiwa adalah produk yang sarat dengan penjelasan teknis, fasilitas pelatihan dan pendidikan merupakan suatu kebutuhan standar bagi seorang agen. Pelatihan dan pendidikan sangat bermanfaat bagi perkembangan karier dan profesionalisme seorang agen.Saat ini berbagai perusahaan asuransi seakan berlomba-lomba untuk menyediakan fasilitas pelatihan dan pendidikan bagi para agen. Ini atmosfer kondusif bagi para agen dalam meningkatkan kualitas profesi yang mereka geluti di masa yang akan datang.

Selain potensi penghasilan tak terbatas serta pemerolehan fasilitas pendidikan dan pelatihan, profesi agen asuransi juga sarat dengan berbagai penghargaan dari perusahaan asuransi. Berbagai bentuk insentif penjualan pun diberikan perusahaan untuk memacu prestasi para agen.Perjalanan keluar negeri bersama keluarga, hadiah berupa peralatan kerja misalnya laptop atau ponsel terbaru merupakan contoh penghargaan yang diberikan oleh perusahaan bagi agen asuransi yang berprestasi.

Secara organisatoris, AAJI bertekad memacu profesionalisme dan perkembangan agen asuransi nasional.Sejak 22 tahun lalu, AAJI secara konsisten menyelenggarakan Top Agent Award (TAA), yang merupakan bentuk penghargaan kepada para agen asuransi jiwa terbaik nasional.Selain itu, AAJI akan memberikan sebuah mobil baru bagi agen yang berprestasi pada perhelatan TAA tahun depan. Deskripsi tersebut menunjukkan bahwa agen asuransi adalah profesi yang menjanjikan bagi seluruh angkatan kerja nasional. Profesi agen terbuka bagi Anda yang baru saja menyelesaikan bangku perkuliahan.

Profesi agen pun terbuka bagi Anda yang sedang mencari pekerjaan baru, yang mungkin disebabkan karena Anda terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Segera hubungi perusahaan asuransi idaman Anda! Masuki gerbang awal keberhasilan hidup Anda melalui profesi agen asuransi jiwa!

sumber:http://pensiun-sukses.blogspot.com
Tergantung kriteria "sukses" Anda itu..... maksudnya sukses dr segi jadi kaya, komisi besar dan banyaknya nasabah dan mendapat piala penghargaan serta jalan2 keluar negeri atau... sukses membantu mebuka pikiran & memberikan saran produk asuransi yg paling cocok utk calon nasabah yg paling memerlukan asuransi atau ... sukses mendalami produk2 asuransi secara luas&updated dll? Atau semuanya sekaligus, krn kadang2 bisa bertolak belakang lho cara utk mencapai msg2 hal tadi.

Biasanya sih yang paling umum dan paling gampang dinilai, sukses marketing/agen dinilai secara financial alias komisi besar. Tapi itu blm cukup bila ingin menjadi financial consultant yg independent utk nasabah, krn agen asuransi terikat pada satu perusahaan saja shg sulit menjadi benar2 netral dan profesional yah krn cuma scr legal bolehnya jual produk perusahaan asuransi itu saja.

Jadi misalnya gini.... bila Anda menilai sukses mau bantu orang dan memberikan saran produk asuransi yg terbaik dan paling cocok di pasaran, dr segi target market... mestinya yg paling butuh asuransi dan paling perlu ditawari adalah orang2 yang penghasilan & tabungannya "pas2an" sehingga bila terjadi suatu resiko misalnya sakit atau kematian dll maka kemungkinan besar uang tabungan dan aset merekapun bisa terkuras habis atau tidak cukup utk membiayai penyakit/menanggung biaya hidup anak2 yg ditinggalkan serta blm insurance minded. Nah, padahal jenis orang2 ini adalah yang paling sulit ... sangat sulit bahkan utk diajak beli asuransi, ya krn penghasilan yg pas2an itu dan blm mengerti pentingnya asuransi, kadang2 malah sok pintar dan merendahkan profesi agen asuransi (nah...lu). Jadi kalau mau lebih ke arah bantu orang ya Anda harus rela ketemu orang2 ini dan siap2 sering ditolak, mgkn direndahkan, dan biasanya kalaupun closing juga dengan nilai yang kecil2. Selain itu, mencarikan produk bagi yg penghasilannya pas2an ini tdk gampang, krn harus benar2 dihitung scr maksimal, krn mereka tdk cocok dikasih produk unitlink yg mahal tp komisinya gede misalnya. Sudah gitu, di kantor "kesuksesan" Anda membuka pikiran orang2 ini tdk akan dihargai banyak, krn yg ditulis di papan adalah omzet scr angka. Jadi ya semoga aja komisinya akan dibayarkan oleh Tuhan di Surga nanti :)

Tapi bila Anda lebih ke arah business oriented maka sasaran utama adalah mereka yang berduit, bahkan yg kelebihan duit sekalian plus sudah insurance minded juga. Sebenarnya orang2 ini tidak terlalu butuh asuransi dibanding jenis orang yg pas2an karena sebenarnya kalaupun mengalami sakit atau bahkan kematian, aset2nya dan tabungannya tidak akan sampai terkuras habis karena hal tsb. Tapi justru kalangan ini bisa jadi adalah yg paling gampang ditawari asuransi dlm jumlah besar sekaligus, krn mereka banyak memiliki uang lebih, polis bisa jadi lebih dari satu, dan otak hitung2an nya jalan shg mereka justru mikir uangnya mending beli asuransi aja krn premi toh mrauh dibanding manfaat yg nanti bisa diterima, shg nanti jatah warisan dan tabungan tdk berkurang bila ada risiko tsb - tapi kalaupun gak ada resikopun, premi segitu paling cuma mengurangi sedikit dari bunga tabungan saja :) Ya mungkin krn itulah kaum ini menjadi kaya... krn mereka berhitung dan berpikir jangka panjang dan tetap mau berhemat jangka panjang dng beli asuransi lagi. Jadi org2 ini pasti jauh lebih gampang diajak beli asuransi, bahkan walau sudah punya lebih dari 1 polis sekalipun sebelumnya, tidak sesulit menawarkan kepada kaum penghasilan pas2an dan gak insurance minded.

Cara presentasi juga pengaruh, krn cara/sistem presentasi yg sukses dan diajarkan para leader memang bikin closing lebih cepat, tapi tidak 100% apa adanya di awal, bahkan hingga nasabah tanda tangan dan bayar premi hingga bertahun2 mgkn bisa jadi tetap tdk dijelaskan semua isi polis. Tentu menjelaskan isi polis yg tebal banget itu akan butuh waktu lamaaa dan bisa jadi justru ada hal2 yg dalam "system" dan oleh "leader" tidak diajarkan atau diberitahukan di awal bahkan kpd agen2nya, karena... hal itu akan membuat tingkat "kesuksesan closing" lebih rendah. Ini demi "kepentingan sukses financial" Anda tentunya.
Makanya ... sukses seperti apa yang Anda pilih, kalau sukses diukur lebih secara bisnis/financial dan dapat berbagai penghargaan bisa jadi cara prospek dan pilihan target market akan agak berbeda dengan mereka yang lebih memilih utk membantu orang lain. Tapi bila Anda mau sukses dlm arti jadi lbh profesional dan independent, bisa jadi Anda akan sulit mengikuti system & leader yg ada dlm perusahaan, harus mau luangkan waktu jauh lebih lama membaca semua isi polis&tdk cuma tergantung training dr leader/perusahaan, harus mau luangkan waktu juga pelajari produk2 perusahaan lain shg tdk asal omong waktu memojokkan/menyerang kelemahan produk asuransi lain agar cepat closing, dan karena hal2 itu ... bisa jadi Anda kurang sukses secara financial dan tdk disukai leader/rekan lain tentunya.

Tapi intinya semua mesti dilakukan dng kerja keras, dan walau berorientasi financial pun, asalkan tidak tipu2, etis maka tetap juga baik krn msh mending ajak orang punya asuransi walau kemahalan/krg tepat sekalipun drpd mrk gak punya asuransi sama sekali.

Kiat/Langkah Sukses Menjual Unit Link/Asuransi

Semua orang pasti setuju kalau seorang sales atau pamasar bisa dibilang jago dan master kalau sudah menjual asuransi. Kenapa? Jelas saja menjual asuransi adalah salah satu perkerjaan “terberat” dan “termulia” di alam semesta ini. Kenapa?, menjual asuransi itu membutuhkan mental yang sangat kuat, seorang asuransi yang sukses pasti akan melewati penghinaan dan cercaan saat menjual asuransi. Belum lagi tantangan mental dari dia sendiri yang takul claim dari klien nya tidak dibayar.

Jadi menjadi untuk menjadi seorang agent asuransi yang sukses tidak lah mudah, tetapi tidak sulit asal tau caranya. Ada berbagai buku yang mengajarkan cara-cara berjualan asuransi yang bisa membuat proses bejualan menjadi lebih mudah, dan dari pada beli mendingan baca ini aja ya.

1. Anda harus sadar ada hitungan atau rumus dalam suatu penjualan asuransi, misalnya setelah prospecting 10 orang akan closing 1, sehingga jika anda tau dan sadar dengan proses tersebut anda akan lebih semangat dan terus prospecting pantang menyerah (heheh..), biasanya kalau agent properti 100 prospecting 1 closing, jadi masih lebih mudah jadi agent asuransi ya.

2. Jaga semangat dan ilmu anda, anda bisa mengikuti seminar-seminar motivasi yang dibuat oleh perusahaan asuransi tempat anda bekerja atau pembicara nasional, seperti Tung Desem Waringin, James Gwee dan lain-lain, dan siapapun orangnya, sesemangat apapun kalau terus menerus ditolak, pasti akan jenuh dan bosan juga, jadi anda juga harus belajar cara jualan yang baik dan benar dari yang terbaik di bidang anda. Bisa leader-leader anda, atau agent-agent terbaik di perusahaan anda. Sehingga probabilitas keberhasilan akan semakin besa.

3. Mintalah refrensi dari klien-klien anda, dan minta tolong kepada klien anda untuk memberi tau teman-teman mereka kalau asuransi itu penting dan minta supaya klien anda menceritakan kredibilitas dari perusahaan anda. Mayoritas orang akan lebih percaya pada temannya dari pada orang asing yang tiba-tiba menawarkan asuransi kepadanya.

4. Saat kedatangan pertama anda jangan langsung menawarkan asuransi, usahakan untuk menjadi teman dan membina hubungan dahulu dengan prospect anda. Karena seperti yang tadi saya katakan, mayoritas orang akan lebih terbuka dan lebih senang berbicara kepada temannya dari pada kepada agent asuransi yang tiba-tiba datang untuk menawarkan asuransi.

5. Agent asuransi banyak di Indonesia, selalu fokus memberikan nilai tambah agar anda dinilai berbeda dari pada yang lain. Bisa anda lakukan dengan membuat website yang memberikan informasi seluruh seluk-beluk tentang asuransi anda, sehingga jika nasabah anda butuh informasi yang cepat tentang cara claim dan lain-lain, mereka bisa langsung akses secara cepat ke website pribadi anda. Bisa juga anda lakukan dengan datang berdua dan menawarkan jasa doubel agent, sehingga jika nanti nasabah butuh bantuan anda segera dan anda benar-benar sedang sibuk nasabah anda bisa menghubungi agent yang satunya lagi. Sehingga anda bisa menjamin layanan untuk nasabah anda,

6. Jangan datang untuk merampas uang mereka, datanglah untuk membantu masalah mereka, coba diskusikan dan gali masalah-masalah keuangan dan kesehatan serta masa depan prospect anda, kemudian tawarkan bantuan untuk mereka, sekali lagi tawarkan bantuan, sehingga mereka akan senang karena merasa dibantu dan anda sendiri tidak akan meresa terlalu kecewa jika penawaran ini gagal, kan anda yang mau membantu, jika dia tidak mau dibantu ya cari yang lain yang mau dibantu.

7. Pahami seluruh materi dan product knowledge dari perusahaan anda, sehingga jika ada prospect anda yang bertanya sesuatu anda dapat menjawab dengan mantap dan dapat menghilangkan keraguan dari prospect anda.

8. Mayoritas prospect akan menanyakan tentang cara claim, ini persoalan yang paling krusial, jadi anda harus dapat membuktikan dan meyakinkan prospect kalau perusahaan anda menjamin claim akan dibayarkan dan proses claim pun tidak akan berlibet-libet.

9. Beritahu semua hal-hal yang penting, termasuk dokumen-dokumen untuk claim, sehingga mereka tidak akan merasa bingung saat nanti akan mengajukan claim dan dapat menghilangkan keraguan mereka tentang perusahaan asuransi.

10. Beritahu mereka kenapa harus beli asuransi sekarang bukan nanti, bukan ketika sudah sakit, beritu apa keuntungan jika ambil sekarang dan kerugian jika tidak ambil sekarang.

11. Jika anda masih melihat keraguan dari prospect anda, anda bisa menanyakan satu pertanyaan yang sangat powerfull, yaitu “supaya anda mau syaratnya apa?” asalkan masuk akal dan anda dapat anda kabulkan silahkan penuhi permintaan dan calon nasabah anda.

12. Jumlah penduduk indonesia lebih dari 170 juta jiwa yang telah memiliki KTP jadi kalau satu orang gagal, masih banyak yang lain ya.

13. Pernah nonton film kungfu panda? Jika belum saya sangat sarankan anda untuk menonton film ini, kenapa karena ada suatu pesan yang sangat dahsyat didalam film ini. Yaitu “The Secret is no secret”, wowww.. ya, rahasianya adalah tidak ada rahasia anda bisa memulai menjual asuransi dengan style anda, dengan gaya anda, dengan ilmu yang berbeda beda. Trus mencoba dan dapatkan gaya mana yang paling bisa memperbesar kemungkinan closing dari prospecting anda.


sumber:maksumpriangga.com

Selasa, 08 Mei 2012

Investasi Tanah, Rumah atau Apartemen?

KOMPAS.com - Pembaca yang bijak, setelah artikel mengenai 5 Kiat agar Mahasiswa Mampu KPR, maka kini saatnya membahas secara garis besar mana yang lebih menguntungkan diantara investasi properti tanah, rumah atau apartemen?  Bagaimana formulasi tingkat pengembalian (return) didalam investasi properti tersebut? Faktor resiko apa yang mungkin terjadi dalam investasi tersebut?
Nah sebelum menjawabnya kami ingin sampaikan bahwa apa yang akan dijelaskan hanyalah secara garis besarnya saja, penulis memfokuskan pada sisi investasi yang bermuara pada peningkatan nilai pengembalian investasi. Adapun mengenai aspek legal khususnya undang-undang yang mengatur mengenai rumah susun tidak dibahas dalam artikel ini. Artikel ini semata mata hanya untuk membuka wawasan bagi para calon investor perorangan di bidang properti.
Selanjutnya bagaimana kita memilih investasi yang kita lakukan sebaiknya di tanah, rumah atau apartemen?
Sebelum menjawabnya ada baiknya kita pahami dulu rumus atau formula dalam sebuah investasi. Investasi dalam bidang apapun tentu mengharapkan tingkat pengembalian atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah return. Faktanya return dapat menjadi positif alias untung atau chuan maupun ada kemungkinan menjadi negatif alias rugi atau amsiaw. Mengapa demikian? Berikut formula dari return:
R = Income + Capital (jika + menjadi capital gain; jika – menjadi capital loss)
Nah sebagai contoh, dari formula diatas (jika) income hanya sebesar positif (+) Rp 1.000 sedangkan capital menjadi negatif  (-) Rp 1.500 maka akumulasi return menjadi negative (-) Rp 500 atau dengan kata lain investor rugi Rp 500.
Selanjutnya dalam bisnis properti kita tinggal memilah-milah mana yang berpotensi sebagai income dan mana yang berpotensi sebagai capital, nah untuk lebih jelasnya slikahkan simak tabel berikut:
Tabel Investasi Properti
Objek
Income (Pendapatan tambahan)
Potensi terjadinya income
Capital gain (Peningkatan modal / harga)
Potensi capital gain
Anjuran Investasi (holding period)
 
 
 
Tanah
Harga sewa / kontrak, kost2an, dll
Kecil
Kenaikan harga per M2
besar
> 5 tahun
 
Rumah
Sedang
sedang
> 3 tahun
 
Apartemen
Besar
kecil
< 3 tahun
 
 Analisa :
1. Tanaha. Return yang cukup besar, ini bisa didapat dari data rata-rata kenaikan tanah (disekitar Jakarta) dalam hal ini Cibubur, Depok dan Serpong pertahun dalam kisaran 15 persen s/d 30 persen tentu tergantung lokasi dan infrastruktur disekitarnya;
b. Biaya perwatan relatif sangat rendah;
c. Tidak perlu diasuransi, relatif aman karena tidak bisa terbakar.
d. Sulit untuk mendapatkan income tambahan dlm bentuk sewa, dll;
e. Lebih sulit dijadikan jaminan utang di Bank jika dibandingkan dengan rumah;
f. Semakin luas, semakin tidak likuid karena sulit mencari pembeli yang memiliki banyak uang.
2. Rumaha. Return yang sedang, namun tetap menjanjikan. Meskipun harga permeter persegi lebih mahal sekitar + 5 persen hingga 10 persen dari harga tanah, namun kenaikan harga pertahun masih dibawah kenaikan harga tanah. Kenaikan harga berada dalam kisaran 10 persen hingga 25 persen
b. Lebih likuid dari pada tanah karena mayoritas orang lebih suka membeli rumah dari pada membeli tanah;
c. Lebih mudah untuk dijadikan jaminan utang di Bank;
d. Kemungkinan mendapatkan income tambahan sedang karena bisa disewakan.
e. Nilai ekonomis bangunan terus menyusut setiap tahunnya, biasanya sebesar 10 persen penyusutan pertahun;
f. Dengan adanya bangunan maka pembayaran Pajak (PBB) menjadi lebih mahal jika dibanding dengan tanah;
g. Perlu diasuransikan terhadap kemungkinan kebakaran.
3. Apartemena. Return yang kecil, hal ini disebabkan karena adanya nilai susut dari bangunan apartemen yang cukup besar yakni sekitar 20 persen pertahun;
b. Cukup likuid karena orang masih mencari apartemen yang pada umumnya berlokasi strategis. Sedangkan jika membeli rumah pada lokasi strategis memerlukan jumlah uang yang lebih besar. Meskipun harga apartemen per M2 cukup mahal, namun masih lebih sedikit dana yang dikeluarkan karena luasan partemen yang relatif kecil;
c. Jika dijadikan jaminan di Bank, nilai taksasi dibawah rumah;
d. Umumnya income tambahan cukup besar;
e. Biaya rutin seperti listrik dan perawatan relatif mahal karena dihitung dengan mengikut sertakan fasilitas bersama atau fasilitas umum;
f. Tidak dapat merenovasi sesuka hati, hanya terbatas pada interior;
g. Sering terjadi masalah yang terkait dengan unit milik orang lain, misalkan kebocoran kamar mandi atau pipa pembuangan air milik orang lain yang mengakibatkan unit yang kita miliki harus di perbaiki.
Dengan demikian anda dapat memilih serta memilah investasi properti apa yang paling cocok dengan anda. (Taufik Gumulya, CFP®, Perencana Keuangan pada TGRM Financial Planning Services

sumber:http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/16/08581383/Investasi.Tanah.Rumah.atau.Apartemen

Selamat Datang Register | Login kLeiNE Nunavuut mengomentari artikel Manusia Kerdil Bone, Siapakah Mereka? - KOMPAS.com Agansatya mengomentari artikel Ditolak, Acara Irshad Manji di UGM Batal - KOMPAS.com ornamentiscrime mengomentari artikel Komisi I Minta Tank Leopard Dipermurah - KOMPAS.com Edi Keceput mengomentari artikel Oknum Mahasiswa "Ngamuk", Puluhan Rumah Dirusak - KOMPAS.com Aghna Mahardhika mengirimkan tautan artikel Virus "9 Juli" Siap Blokir Internet, Periksa Komputer Anda! - KOMPAS tekno ke facebook Handie M mengomentari artikel Nunun Dihukum 2,5 Tahun Penjara - KOMPAS.com bob barnas mengomentari artikel Asosiasi Kepala Desa Kritisi RUU Desa - KOMPAS.com Raffael Mahendra mengomentari artikel Buru Harta Karun Soekarno, Malah Curi Mobil - KOMPAS.com Handie M mengomentari artikel Nunun Dihukum 2,5 Tahun Penjara - KOMPAS.com 6 menit yang lalu bob barnas mengomentari artikel Asosiasi Kepala Desa Kritisi RUU Desa - KOMPAS.com 6 menit yang lalu Raffael Mahendra mengomentari artikel Buru Harta Karun Soekarno, Malah Curi Mobil - KOMPAS.com 7 menit yang lalu kLeiNE Nunavuut mengomentari artikel Manusia Kerdil Bone, Siapakah Mereka? - KOMPAS.com 7 menit yang lalu Agansatya mengomentari artikel Ditolak, Acara Irshad Manji di UGM Batal - KOMPAS.com 7 menit yang lalu ornamentiscrime mengomentari artikel Komisi I Minta Tank Leopard Dipermurah - KOMPAS.com 7 menit yang lalu Edi Keceput mengomentari artikel Oknum Mahasiswa "Ngamuk", Puluhan Rumah Dirusak - KOMPAS.com 7 menit yang lalu Aghna Mahardhika mengirimkan tautan artikel Virus "9 Juli" Siap Blokir Internet, Periksa Komputer Anda! - KOMPAS tekno ke facebook 8 menit yang lalu KOMPAS.comCetakePaperBolaEntertainmentTeknoOtomotifFemaleHealthPropertiKompasianaUrbanesiaUrban SerpongImagesMore Kompas.com Rabu, 9 Mei 2012 | 13:25 WIB Home Nasional Regional Internasional Megapolitan Bisnis Olahraga Sains Travel Oase Edukasi Infografis Video More Ekonomi Fiskal & Moneter Saham & Valas Analisis Sosok Inspirasi Perencanaan Keuangan WIRAUSAHA Pekerja Belum Cukup Sejahtera

KOMPAS.com - Bekerja dengan menerima upah atau gaji, baik di kalangan swasta maupun pemerintahan, belum menjamin kesejahteraan. Tidak sedikit pekerja, karyawan, ataupun pegawai negeri sipil yang mempertimbangkan untuk berwirausaha. Mencari penghasilan yang lebih baik.

Tingginya minat berwiraswasta terungkap dari hasil survei Litbang Kompas pada 25-27 Maret lalu. Sebagian besar (70,4 persen) responden yang saat ini bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS), karyawan swasta, ataupun buruh tertarik untuk memulai usaha sendiri.

Wirausaha kian dilirik seiring semakin mengemukanya ketidakpuasan pada penetapan upah minimum. Tahun ini, rata-rata upah minimum di 33 provinsi di Indonesia hanya Rp 1,15 juta per bulan. Dengan jumlah itu, setiap anggota keluarga dari seorang pekerja dengan satu istri dan dua anak hanya akan mendapatkan rata-rata Rp 290.000 untuk hidup selama sebulan. Angka ini hanya sedikit di atas garis kemiskinan tahun 2011, yakni Rp 233.740 per orang. Kenaikan upah minimum pun terkadang tak dapat mengimbangi inflasi.

Satu dari lima responden yang saat ini berstatus sebagai pekerja mengaku tidak puas dengan penghasilan mereka. Selain itu, sekitar sepertiga dari total responden yang tersebar di 12 kota besar ini mengaku tertarik berwirausaha karena berharap penghasilan yang lebih tinggi. Adapun responden yang tidak tertarik beralih menjadi wirausaha mengaku sudah mendapatkan penghasilan dan kesejahteraan.

Para calon wiraswasta ini tertarik memulai usaha yang mudah dijalankan, berisiko rendah, tetapi menjanjikan dari sisi penghasilan. Usaha di bidang makanan menjadi pilihan 25 persen responden yang saat ini masih berstatus sebagai pekerja. Usaha di bidang fashion, terutama pakaian dan alas kaki, juga banyak diminati.

Usaha yang diminati umumnya yang memerlukan modal relatif kecil mengingat lebih dari separuh responden memilih menggunakan dana pribadi atau patungan dengan kerabat ketimbang meminjam modal usaha ke bank. Prosedur peminjaman yang memakan waktu dan keterbatasan aset yang bisa dijaminkan menyebabkan mereka menjauhi perbankan. Belum lagi jika usaha tidak berjalan mulus, dana dari perbankan akan menjadi beban karena harus dikembalikan beserta bunganya.

Selain ketidakpuasan terhadap pendapatan, keterbatasan lapangan kerja juga memperkuat berkembangnya minat wirausaha. Tidak sedikit lulusan pendidikan tinggi yang menganggur karena sulit mendapatkan pekerjaan. Menurut data Badan Pusat Statistik (Februari, 2011), ada 612.000 orang berpendidikan sarjana di antara 8,12 juta penganggur.

Jumlah penganggur berpendidikan tinggi ini belum termasuk tamatan universitas yang terpaksa harus bekerja seadanya. Tidak sesuai dengan bidang dan kompetensinya. Tak kurang dari 20 persen responden berpendidikan tinggi (sarjana dan pascasarjana) mengaku tak puas dengan pekerjaan mereka saat ini. Sebanyak 35,8 persen responden yang tertarik berwiraswasta juga dari kalangan berpendidikan tinggi.

Kian banyak lulusan universitas yang membuat usaha sendiri menjanjikan masa depan cerah bagi perekonomian. Bakal ada penciptaan lapangan kerja. Para wirausaha yang berlatar belakang pendidikan tinggi punya peluang menciptakan lebih banyak inovasi produk dan lebih kreatif mengatasi masalah pendanaan dan pemasaran. Aktor ekonomi berkualitas seperti ini tak hanya mampu menciptakan kesejahteraan, tetapi juga bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi untuk pengembangan usaha. (BIMA BASKARA/Litbang Kompas)

sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/05/02/11490265/Pekerja.Belum.Cukup.Sejahtera

Peluang Bisnis Unik, Es Krim Citarasa Tempe

Jakarta - Tempe kini telah berubah tidak hanya menjadi makanan pokok sehari-hari tetapi telah dikembangkan menjadi jenis produk yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Salah satunya es krim dari bahan baku tempe atau es krim tempe.

ES krim tempe yang bernama fit-es ini, bermula ketika seorang Peneliti dari LIPI yaitu Agustine Susilowati, sangat menyukai es krim tetapi dia tidak ingin gendut dan tetap sehat ketika memakan es krim. Agustine menciptakan es krim dari bahan tempe dan kemudian dipatenkan pada tahun 2001.

Menurut Yustina, Staff Bidang Kerjasama Komersial LIPI, kepada detikFinance beberapa waktu yang lalu. Es krim yang memiliki banyak manfaat ini, saat ini produk inovatif ini masih dipasarkan oleh LIPI. Yustina juga menyebutkan berbagai macam manfaat dari es krim tempe, yaitu:

Mudah dicerna karena banyak serat dari kedelai
Mengandung isoflavon glikon dari jamur tempenya itu sebagai antioksidan pencegah kanker
Bersifat hipokoleterolemik yaitu dapat menurunkan kadar lipid darah yang dapat mengontrol kadar kolesterol dalam darah,
Mengandung zat anti bakteri yang dapat memperkecil peluang infeksi.

Selain itu, Yustina menyebutkan selain memiliki berbagai macam manfaat, es krim tempe ini juga memiliki berbagai macam rasa yang dapat memenuhi selera para penikmat es krim semua umur.

"Ada rasa vanilla, mocca, pandan, coklat, melon, kiwi, dan pisang ambon," imbuhnya kepada detikFinance beberapa waktu lalu.

Yustina menambahkan, es krim tempe ini bisa dikonsumsi siapa pun dan bisa dikonsumsi bagi mereka yang sedang menjalani program diet, mengidap penyakit diabet, jantung, kolesterol. Termasuk bagi mereka yang memiliki pantangan untuk mengkonsumsi terlalu banyak gula, lemak hewani, dan lain-lain.

"Tetapi dengan ini (es krim tempe), bisa tetap makan es krim tapi tetap sehat juga," ujarnya.

Untuk jenis es krim tempe ini terdapat ada 3 varian yaitu: regular, vegetarian, dan diet. Khusus yang varian diet ditujukan kepada konsumen-konsumen yang sedang menjalani proses diet.

"Terus yang vegetarian juga, kalau di es krim umum kan mengandung susu dan zat-zat hewani, itu merupakan pantangan bagi para vegetarian, nah
karena semua mengandung nabati, maka es krim vegetarian ini aman dikonsumi bagi para vegetarian," tambahnya

Harga es krim tempe ini relatif sangat murah dan terjangkau jika dibandingkan manfaatnya. Harga per cup (gelas es krim) yaitu Rp 5.000. Kedepannya, harga terebut akan bisa ditekan lagi dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak karena saat ini masih dipasarkan dan diproduksi oleh LIPI.

"Kita berharap ada mitra kerja, untuk memproduksi dan mendistribusikan es krim tempe ini. Ke mall, super market, dan masyarakat umum. Karena sekarang sudah ada es krim dari tempe, serta dengan kerjasama ini harganya bisa lebih murah daripada di produksi sendiri," jelasnya.

Jika anda tertarik untuk memesan es krim tempe atau menjalin kerjasama untuk memasarkan dan memproduksi produk ini. Anda dapat menghubungi.
Pusat Inovasi LIPI:

info@inovasi.lipi.go.id

Atau bisa datang ke Bidang Kerjasama
Komersial Gedung A LIPI Lantai 3, Jln. Jend. Gatot Subroto No. 10 Jakarta


sumber: http://finance.detik.com/read/2012/04/09/113909/1887696/480/peluang-bisnis-unik-es-krim-citarasa-tempe

Yuk, Terjun Bebas Dalam Usaha Bisnis Go Online!

Kemarin kan aku udah sok-sok galau ala Jupe + Syahrini yang gimana gitu dan sudah pula ngumumin Mereka Yang Beruntung di Kuis Sederhana: nah, sekarang saatnya aku sok-sok ngimpi dengan mengetik sesuatu bertema usaha bisnis. Ini semua efek dari suatu malam minggu dimana aku ikut acara talkshow di wakuncar wakulnet yang bertema “Saatnya Fokus di Onlien Shop”. Ada 3 Pembicara, Siapa saja? lihat saja pada gambar! Ketiganya menyampaikan materi masing-masing, namun disini aku cuma mau ngetik yang simple-simple aja, biar mecing ama judul blog ini “Ketak-Ketik Ide Sederhana”. Apapun materinya, kalo udah masuk ke ranah blog Ketak-Ketik Ide Sederhana wajib dikemas secara sederhana.
Pada intimnya untuk memulai usaha bisnis online seperti jualan online, membuka toko online, dan sejenisnya itu semua tidaklah susah. Langkah-langkah sederhananya adalah:
  1. Tentukan Produk! Mau Jual apa? jual apa saja boleh asal tidak jual diri atau jual sesuatu yang ilegal, boleh jual tas, jual baju, jual makanan, jual barang kerajinan, produk lain yang sekiranya bisa anda jual.
  2. Bikin Website! Apa harus website? gak harus sih, tapi biar kelihatan serius gitu loh. Media untuk jualan online itu gak hanya website, bisa pakai blog gratisan, facebook atau twitter, tapi ya gitu deh biar lebih terlihat profesional ya bikin websitenya lah dan jangan lupa bikin semenarik mungkin serta yang user friendly.
  3. Promosi! bisnis apapun kalo pengen laku ya sudah semestinya nyadar bahwa promosi itu penting.
Udah tiga saja, namanya juga langkah sederhana, kalo kebanyakan langkah nanti jatuhnya jadi rumit dan terlanjur enggan melangkah karena udah kenyang kebanyakan baca draft langkah-langkahnya.
Dan kemudian, hal sederhana lainnya yang patut diperhatikan adalah “yang namanya bisnis online itu kan kemungkinan bisa diakses dari mana saja, so kemungkinan ordernya bisa dari mana saja pula jadi harus selayaknya mempersiapkan kurirnya mau pakai apa dan rancangan biaya ongkirnya”. Pokoknya kasih service atau pelayanan yang semaksimal mungkin.
Apakah usaha bisnis online seperti online shop itu menjanjikan dalam hal pendapatan? Ini bukan masalah janji, ini masalah pemanfaatan peluang karena di era galau, alay ataupun lebay seperti saat ini kenyataanya makin banyak orang yang kenal dunia online terlebih facebook ma twitter tuh benar-benar bejibun usernya. Tak jarang kini banyak usaha bisnis yang awalnya offline tapi beranjak untuk go online, seperti contohnya Cokelat Roso, toko oleh-oleh coklat dengan citarasa khas kota Jogja, yang ternyata tempatnya cuma diselatan Pakualaman, enggak begitu jauh dari kos-ku. Aku sering lewat situ, tapi aku gak ngeh kalo itu tempat jualan coklat, dan gak baca tulisan didepannya, cuma sekilas bangunannya itu bernuansa warna coklat dan aku mikirnya itu kafe.
Cokelat Roso itu awalnya memang gak go online tapi agaknya kini mulai bikin web, twitteran dan sekitarnya. Cokelat Roso ini ceritanya menjual cokelat dengan aneka roso-roso, yang dimaksud roso-roso disini bukan roso-rosonya kukunya siapa itu ya, yang dimaksud adalah ada rasa jamu (kuyit, beras kencur, gula asam), rasa cabe, rasa buah (stoberry, durian kopi, pisang, dll), rasa kacang-kacangan (mete, almont, hazelnot), dan ada yang dark, milk, white. Dalam rangka go online-nya itu ketika presentasi mbak Meika Hazim-nya itu cuma menyinggung-nyinggung facebook ma twitter, tidak menyentuh sama sekali dunia blogger, padahal misal untuk segi promosi kaum blogger itu bagus juga loh.
Ah udah-ah, nanti dikira aku promosiin Cokelat Roso padahal itu cuma contoh aja, lagian aku gak dibayar kok, terus lagi mbak Meika-nya belum tentu lihat postingan ini. Kalo pun lihat ya mudah-mudahan langsung dikirimi coklat 1 truck. (btw Meika itu kayak merek tas yang dijual di ethikshop? bukan! kalo tas di www.etnikshop.net itu maika pakek a bukan e). Kok yang dipakek contoh Cokelat Rosonya? ya karena kalo yang store atau kotaJogja itu kan emang basiknya udah online, dan yang menuju go online kan Cokelat Roso. Dan soal materi yang aku ketik diatas, entah sesuai yang dibahas kemarin atau enggak yang jelas aku cuma ngarang aja!

Sumber dari: http://widhawati.blogdetik.com/2012/05/08/yuk-terjun-bebas-dalam-usaha-bisnis-go-online/#ixzz1uLpRpkpv
Cantumkan Sumber jika anda ingin melakukan COPY PASTE...!!!
Under Creative Commons License: Attribution

Kisah Sukses Adam Khoo Si Bodoh Yang Menjadi Milyarder

Ada satu cerita tentang orang Singapura yang bernama Adam Khoo. Pada umur 26 tahun dia mempunyai empat bisnis yang beromzet US$ 20juta. Ketika umur 12 tahun Adam dicap sebagai orang yang malas, bodoh, agak terbelakang dan tidak ada harapan. Ketika masuk SD, dia benci membaca; maunya hanya main game computer dan nonton TV. Karena tidak belajar, banyak nilai F yang membuat dia semakin benci kepada gurunya; benci belajar, bahkan juga benci terhadap sekolah
Saat duduk di kelas 3 dia dikeluarkan dari sekolah, dan pindah ke sekolah yang lain. Ketika mau masuk SMP, dia ditolak 6 sekolah, dan akhirnya masuk sekolah yang terjelek. Di sekolah yang begitu banyak orang bodohnya dan tidak diterima di sekolah yang baik itu, Adam Khoo termasuk yang paling bodoh. Di antara 160 murid seangkatan, Adam Khoo menduduki peringkat 10 terbawah.
Orangtuanya panik dan menirim dia ke banyak les, tapi hal itu tidak menolong sama sekali. Di sebuah sekolah dengan nilai 0-100, rata-rata nilainya adalah 40. Bahkan guru matematikanya pernah mengundang ibunya dan bertanya, “Kenapa di SMP kelas 1, Adam Khoo tidak bisa mengerjakan soal kelas 4 SD?”
Pada umur 13 tahun, Adam Khoo dikirim ke Super-Teen Program yang diajari oleh Ernest Wong, yang menggunakan teknologi Accelerated Learning, Neuro Linguistic Programming (NLP) dan Whole Brain Learning. Sejak saat itu keyakinan Adam Khoo berubah. Ia yakin bahwa dia bisa. Ditunjukkan oleh Ernest Wong bahwa semua orang bisa menjadi genius dan menjadi pemimpin walaupun awalnya goblok sekalipun. Dikatakan oleh Ernest Wong , “Satu-satunya hal yang bisa menghalangi kita adalah keyakinan yang salah serta sikap yang negative.” Kata-kata ini mempengaruhi Adam Khoo. Dia akhirnya memiliki keyakinan bahwa kalau ada orang yang bisa mendapatkan nilai A, dia juga bisa. Selama ini Adam Khoo bodoh, karena dia masih muda, naïf, dan menerima sepenuh hati kata-kata orang lain yang negative.
Untuk pertama kalinya dalam hidupnya Adam Khoo berani menentukan target-nya, yaitu mendapatkan nilai A semua. Dia menentukan goal jangka pendeknya, yaitu masuk Vitoria Junior College (SMA terbaik di Singapura), tujuan jangka panjangnya masuk National University of Singapore dan menjadi murid terbaik disana.
Ketika kembali ke sekolah, Adam Khoo langsung take action dengan menempel kata-kata motivasional yang dia gambar sendiri dan belajar menggunakan cara belajar yang benar (yang selama ini tidak diajarkan di sekolah manapun), menggunakan teknik membaca cepat, cara mencatat menggunakan kedua belah otak, dan menggunakan teknik super memori, dan ketika Adam Khoo ditanyai oleh gurunya, dia bisa menjawab dengan tepat.
Ketika teman-teman dan gurunya bertanya apa yang akan dia raih, dijawab oleh Adam Khoo bahwa dia akan menjadi ranking No.1 di sekolahnya, masuk Victoria Junior College dan National University of Singapore. Semua orang menertawakannya, karena tidak pernah terjadi dalam sejarah bahwa lulusan SMP tersebut masuk Victoria Junior College dan National University of Singapore. Bukannya jadi loyo karena di tertawakan, Adam Khoo malah semakin tertantang untuk semakin bekerja dengan cerdas dan keras untuk mencapai impian dan mengubah sejarah.
Dalam waktu 3 bulan rata-rata nilainya naik menjadi 70. Dalam satu tahun, dari ranking terbawah dia menduduki ranking 18. dan ketika lulus SMP, dia menduduki ranking 1 dengan Nilai Ebtanas Murni A semua untuk 6 mata pelajaran yang diuji. Dia kemudian diterima di Victoria Junior College dan mendapatkan nilai A bulat untuk tiga mata pelajaran favoritnya. Akhirnya dia diterima di National University of Singapore (NUS) dan karena di universitas itu dia setiap tahun menjadi juara, akhirnya Adam Khoo dimasukkan ke NUS Talent Development Program. Program ini diberikan khusus kepada TOP 10 mahasiswa yang dianggap jenius.
Bagaimana seorang yang tadinya dianggap bodoh, agak tebelakang, dan tidak punya harapan, serta menduduki ranking terendah di kelasnya bisa berubah, menjadi juara kelas dan dianggap genius? Nah, Anda sudah tahu apa yang dikatakan oleh Ernest Wong, “Yang menghambat kita adalah keyakinan yang salah dan sikap yang negative”. Kesuksesan Adam Khoo pertama datang dari perubahan keyakinan yang salah menjadi keyakinan yang tepat (dari keyakinannya “Saya bodoh, lulus saja susah” menjadi “Kalau orang lain bisa mendapatkan A, saya juga bisa!”)
Kunci suksesnya yang kedua adakah bahwa dia mempunyai tujuan yang mantap (“Nilai saya harus A semua, juara 1, masuk Victoria Junior College, masuk NUS dan menjadi terbaik disana”)
Kunci suksesnya yang ketiga ialah bahwa dia mempunyai alasan yang sangat kuat. Dia bahkan mengucapkan public commitment di depan taman-teman, bicara di depan kelas dan ditertawakan. Akibatnya, kalau tidak dapat nilai A, dia akan malu luar biasa; sedangkan bila mendapat nilai A, dia akan bangga luar biasa.
Kunci suksenya yang keempat adalah bahwa dia mempunyai starategi yang tepat untuk belajar. Dia menggunaka teknik membaca cepat, cara mencatat menggunakan kedua belah otak, dan menggunakan kedua belah otak, dan menggunakan teknik super memori.

sumber: http://andiazhari.com/kisah-sukses/

Kisah Pengusaha Muda Sukses Indonesia Berusia di bawah 50 Tahun


Beragam bidang menjadi lahan para pengusaha muda untuk meretas jalan di dunia bisnis.  Mulai dari bisnis kafe, restoran, butik, rumah produksi (production house), perkapalan, bahkan hingga penerbangan.  Memang tidak mudah menjalankan bisnis di usia muda, mempertahankan, dan bahkan meraup untung.  Ide, agresivitas, inovasi, dan keuletan tampaknya menjadi kunci sukses mereka. Berikut profil 50 pengusaha muda di bawah 35 tahun yang mampu bertahan, dan bahkan menuai untung dalam berbisnis.
Hendy Setiono Pengusaha Muda Pemilik Kebab Turki Baba Rafi


Mungkin nama Hendy Setiono belum familiar di telinga Anda.  Namun tahukah Anda kalau perusahaan yang ia pimpin beromzet lebih dari Rp 1.000.000.000 per bulan.  Ya, anak muda asal Surabaya ini adalah Presiden Direktur Kebab Turki Baba Rafi Surabaya.  Kebab Baba Rafi berdiri sejak September 2003 hingga kini telah memiliki 100 outlet di 16 kota yang tersebar di seluruh Indonesia.  Dengan bisnis kebabnya ini, Hendy Setiono dinobatkan oleh majalah Tempo edisi akhir 2006 sebagai salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang dinilai mengubah Indonesia.  Sebuah prestasi yang cukup membanggakan mengingat usianya baru menginjak 25 tahun.  Ide mendirikan bisnis kebab berawal ketika pria kelahiran Surabaya, 30 Maret 1983 ini mengunjungi ayahnya yang bertugas di perusahaan minyak di Qatar. Ia mengamati kedai kebab banyak dikunjungi warga setempat.  Karena penasaran, Hendy yang mengaku hobi makan itu lantas mencoba makanan tersebut.  Ternyata rasanya sangat enak dan terbersit pikiran untuk membuka usaha kebab di Indonesia. Alasannya, selain belum banyak usaha semacam itu, di Indonesia terdapat warga keturunan Timur Tengah yang menyebar di berbagai kota.
Sekembalinya di Surabaya, Hendy langsung menyusun strategi bisnis. Langkah pertama yang dilakukan adalah mencari partner, yaitu Hasan Baraja, Kawan bisnisnya yang kebetulan juga senang kuliner.  Dengan tidak bermaksud asal-asalan, mereka sengaja melakukan trial and error untuk menjajaki peluang bisnis serta pangsa pasarnya.  Pada September 2003, gerobak jualan kebab pertamanya mulai beroperasi. Tepatnya di salah satu pojok Jalan Nginden Semolo, berdekatan dengan area kampus dan tempat tinggalnya.
Mengapa gerobak? Hendy beralasan bahwa memproduksi gerobak lebih mudah daripada harus membuat kedai permanen.  Modalnya sedikit, fleksibel dan bisa berpindah-pindah lokasi.  Tentang nama Baba Rafi sendiri ternyata terinspirasi dari nama anak pertamanya, Rafi Darmawan. Baba Rafi yang berarti bapaknya Rafi. Lebih bagus daripada nama Kebab Pak Hendy yang terdengar kurang komersial.
Keinginan Hendy berwirasusaha ini awalnya tidak mendapatkan restu dari kedua orangtuanya.  Mereka menginginkan Hendy menjadi orang kantoran seperti ayahnya.  Terlebih lagi ternyata Hendy harus memutuskan berhenti dari bangku kuliah di tahun kedua Fakultas Teknik Informatika Institut Teknologi Surabaya.  Restupun semakin sulit didapat.  Namun, dengan semangat baja, Hendy ingin membuktikan bahwa bisnis kebabnya ini akan berhasil dan bukan sekedar proyek iseng.
Semua berbuah hasil ketika hanya dalam 3-4 tahun, sulung dari dua bersaudara pasangan Ir. H. Bambang Sudiono dan Endah Setijowati ini berhasil mengembangkan sayap di mana-mana.  Bahkan, hingga pengujung 2006, telah tercatat 100 outlet Kebab Turki Baba Rafi yang tersebar di 16 kota di Indonesia. Tahun 2008, telah berkembang menjadi 300 outlet dari Aceh sampai Ambon.
Sukses bisnis kebab yang dikonsep dengan sistem waralaba dan manajemen yang solid, membuat Hendy mendapatkan berbagai award, baik dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya, ISMBEA (Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award) 2006 oleh menteri Koperasi dan UKM, ASIA’s Best Entrepreneur Under 25 oleh majalah Business Week International 2006, penghargaan Citra Pengusaha Berprestasi Indonesia Abad Ke-21 oleh Profesi Indonesia, Terbaik I Wirausaha Muda Mandiri 2007 dari Bank Mandiri, Best Franchise 2007 Category of Food & Beverages dari Pengusaha Magazine, Best Achievement at Young Entrepreneurs Award 2007 dari Bisnis Indonesia dan berbagai perhargaan lainnya.  Kini mimpinya adalah mengembangkan usahanya ke mancanegara seperti Malaysia dan Thailand.  Tidak hanya itu, sudah ada tawaran untuk membuka outlet di Trinidad & Tobago serta Kamboja.
Salah satu pengusaha muda yang sukses di Gresik adalah Syafir Yakup dengan panggilan Caping.  Penampilannya yang ramah dan kalem, Caping bersedia dijadikan nara sumber pemberitaan tentang kesuksesan pengusaha Bawean di Gresik.
Menurut Caping, dirinya pertama merintis usaha sejak tahun 1997 di Gresik sebagai agen penjualan tiket Kapal Jet Foil. Sejak itulah perkembangannya cukup bagus dan prospek besar untuk bergerak di bidang biro jasa perjalanan.
Sekarang Caping sedang menggeluti dua bisnis, yaitu sebagai biro jasa dari perwakilan PT Artha Guna Wisata di Gresik dan pencucian mobil Baita Motor di jalan Usman Sadar Gresik.
Menurut Caping, “biro jasa penjualan tiket secara online 24 jam banyak melayani orang-orang Bawean dengan tujuan Malaysia dan Batam.  Hampir setiap hari ada saja orang Bawean yang memesan tiket melalui saya,” kata Caping.
Caping selain sukses sebagai pengusaha muda, ternyata juga aktif di organisasi sebagai sekretaris Pemuda Bawean Gresik (PBG), pengurus KWBG, dan manajer Bawean FC.
Semangat pantang menyerah dalam membangun bisnis membawa Brian Arfi Faridhi (23) tahun menjuarai Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2009.
Wirausaha merupakan profesi yang luar biasa.  Makanya tidak semua orang bisa menjadi wirausaha sejati.  Sebab, dia harus siap bekerja keras, tidak gampang menyerah, harus memiliki mental juara dan siap dihina-hina orang.  Itu alasan juri memilih saya sebagai pemenang karena sudah bolak-balik mengalami jatuh bangun dalam bisnis, ujar Brian, pengusaha muda kreatif di bidang IT, ketika menjawab pertanyaan pengunjung Expo Wirausaha Mandiri di Jakarta Convention Center (JCC), pekan lalu.
Brian, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, tampil dalam expo tersebut karena berhasil menjadi pemenang pertama bidang usaha kreatif WMM 2009.  Brian yang tahun lalu berhasil menembus omzet Rp 559.000.000 itu adalah salah satu dari 98 peserta expo.  Seluruh peserta merupakan alumni WMM. Hingga kini, WMM yang diadakan Bank Mandiri sudah berlangsung empat kali.
Di stan Brian, pemilik PT DheZign Online Solution, dipajang piala penghargaan WMM 2009.  Piala itu diserahkan langsung oleh Wapres Boediono, Jumat (22 Januari) lalu.  Stan tersebut juga memajang papan data yang menampilkan foto Brian dan keterangan mengenai perusahaannya.  Brian mengatakan, data yang ditampilkan banyak yang tidak akurat. Misalnya, disebutkan tahun 2009 dia meraih untung. Padahal sesungguhnya, Brian rugi Rp 14 juta.
Mendengar itu, seorang ibu yang berada di stan Brian, langsung berkomentar, “Lho, kok pemenang WMM bisnisnya rugi? Apa nggak salah, tuh?” Brian spontan menjawab, “Lho, Bu, yang namanya pengusaha harus berani rugi. Tahun lalu, omzet kami naik dua kali lipat. Tapi karena melakukan ekspansi, kami jadi rugi,” tambah pria kelahiran Surabaya, 31 Mei 1986.
Sumber pendapatan Brian berasal dari bisnis IT dan toko online yang menjual perlengkapan busana muslim.  Ke depan, Brian merencanakan ekspansi dengan memperkuat divisi bisnis pengembangan web.  Itu sebabnya tahun lalu dia banyak merekrut Sumber Daya Manusia di bidang Web Programming.  Nanti saya akan fokus ke pasar Jakarta karena prospeknya lebih cerah dibanding Surabaya.  Saya sendiri sudah sekitar tiga bulan di Jakarta, tapi anak istri masih di Surabaya.
Menurut Brian, dia mulai mengembangkan  bisnis IT pada tahun 2006.  Saat ini dia fokus melayani orang yang mau menggunakan media online untuk kegiatan marketing.  Untuk membangun toko online, minimal kami mengenakan biaya senilai Rp 20 juta.  Kami siapkan pula program garansi 100 persen uang kembali, bila konsumen tidak puas, tambah Brian yang juga siap membantu pengusaha pemula memiliki toko online secara free.
Jualan di kampus
Sejak umur 18 tahun Brian sudah berani berjualan parfum di lapak kampus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.  Dia tidak peduli teman-temannya di kampus meledek kegiatannya itu.  Brian juga pernah berjualan jus di pinggir jalan. Kalau dagangan tidak untung, saya langsung ganti dengan dagangan lainnya. Sedih sih kalau gagal karena saya orang yang tidak suka kalah.
Dilihat dari kepribadiannya, Brian sosok yang tidak suka dengan pekerjaan yang rutin.  Makanya, meski sudah bolak-balik bisnisnya bangkrut, Brian tidak pernah terpikir selesai kuliah akan bekerja di kantor.  Mungkin karena itu pula dia aktif menggali ide-ide usaha baru.
Tak hanya itu, Brian juga orang yang berani mewujudkan setiap gagasannya. Termasuk keberanian memilih menikah pada usia muda, yakni 18 tahun. Kalau mau usaha tidak perlu mikir modal.  Yang penting tekad yang kuat. Gila dan nekat,
Prinsip itu pula yang digunakannya saat mengembangkan bisnis online busana muslim maupun bisnis pengembangan web. Untuk membangun bisnis web development, Brian hanya mengandalkan istrinya sebagai programer dan modal satu komputer, satu printer, dan koneksi internet.  Setelah itu, ya sudah, dipasarkan.  Simpel. Modal lain, harus siap dimaki-maki konsumen, kerja keras dan harus memiliki mental juara,
Target akhir tahun 2010, setelah urusan bisnisnya selesai, dia akan membawa istri dan anaknya tinggal di Jakarta.  Saat ini dunia online di Indonesia sedang tumbuh. Tapi, pasar yang menjanjikan ada di Jakarta.  Saya sudah menyiapkan tenaga-tenaga ahlinya untuk merebut pasar tersebut.
Zulham, Dulu Penjual Bakso Sekarang Pengusaha Sukses
Dengan semangat kerja keras dan dibarengi jiwa entertainer yang dimiliki semenjak remaja, seorang penjual bakso berhasil merubah nasib yang kelam menjadi gemerlap menjadi pengusaha muda yang sukses.
Perjalanan hidup Anas Zulham (27), bisa sebagai inspirasi dan referensi bagi orang yang ingin meniti menjadi pengusaha sukses.  Betapa tidak, berawal dari seorang penjual bakso di depan pasar Lambaro, Aceh Besar, 11 tahun silam, kini telah menjadi seorang pengusaha sukses di Aceh.
Kesuksesan yang diraihnya sekarang, bukanlah semudah membalikkan telapak tangan, akan tetapi penuh dengan perjuangan yang berat.  Berkat kegigihan dan kesabaran, Zulham meniti perjuangan sebagai seorang penjual bakso gerobak, hingga kini telah mampu merubah garis nasib, menjadi pengusaha sukses.
Wartawan Rakyat Aceh, Sulaiman yang menyambanginya, di salah satu bangunan miliknya yang menyatu dengan pasar di kawasan Beurawae Banda Aceh, tidak ada yang menyangka bila melihat dari penampilan dan gaya bicaranya yang memperlihatkan Anas sebagai mantan penjual bakso.
Keberhasilan yang kini di dapat Alumnus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, bidang studi ilmu Manajemen tersebut rupanya tidak berjalan dengan mulus.
Zulham mengakui, menjadi pengusaha sukses sekarang ini sebelumnya telah malang-melintang membuka usaha kecil-kecilan mulai dari penjual bakso berlanjut membuka empat usaha yang pernah digelutinya seperti usaha café di jalan Mangkubumi Medan pada 1999, usaha internet service provider (ISP) di Banda Aceh tahun 2002.
Usaha Warnet Di Lingke Banda Aceh 2003 dan Impor Semen Cap Orang kuat Dari Malaysia 2005, namun semuanya gagal di tengah jalan.
Ia tak patah arang dan berputus asa, jiwa entertainer yang telah tertanam dan berakar rupanya tidak menyurutkan niatnya untuk menggapai kesuksesan.  Saya kemudian memperluas pergaulan dengan berorganisasai serta rajin mengikuti berbagai seminar tentang bagaimana menjadi seorang entertainer sejati, kegagalan bertubi-tubi kemudian dapat dijadikan sebagai guru paling berharga untuk mendongkrak semangat dan sebagai pembelajaran, kata pria kelahiran 30 Juni 1971.
Untuk memperkuat kapasitasnya sebagai enternainer pada tahun 2007 ia juga mengikuti Pendidikan Non Formal pada Study Visit To Singapore International Trade Institute Of Singapore(ITIS).
Setelah mendapatnya banyak ilmu, ia kembali terjun ke dunia usaha dan membuka toko meubel dan furniture di Banda Aceh sampa kini masih tetap eksis.
Ia juga pernah menjadi Divisi Marketing Hafara Furniture Jepara ( Teak Garden Export) 1996-1997.  Dengan modal semangat keseksesan mulai dirasakannya bertubi-tubi.
Ia kemudian pernah menjabat sebagai Divisi Finance Pt Sawita Abadi Medan (Kelapa Sawit Dan Logging) pada 1998 dan tahun 2003 sampai 2004 menjabat sebagai Komisaris PT Dinar Muda Nusantara Banda Aceh yang merupakan agen perjalanan umroh dari PT Maktour Jakarta.
Pada tahun 1999 ia juga pernah menjadi Wakil Direktur CV Dewi Permai Banda Aceh (Vendor PT Semen Andalas Indonesia).  Pada tahun 2000 menjabat sebagai Direktur CV Dwi Tunggal Permai Banda Aceh yang bergerak pada bidang Kontraktor dan Supplier.
Sampai saat ini ia juga masih memangku berbagai jabatan penting seperti Direktur Utama PT Gading Pattaya Banda Aceh (Tour &Travel), Direktur CV Gading Mas Sakti (agent asuransi surety bond Puri Asih Jakarta), dan Direktur CV Nuansa entertainment Banda Aceh (event organizer).
Belum sampai di situ saat ini ia juga menjabat sebagai Ketua umum Asosiasi Kontraktor Seluruh Indonesia (Askindo) Nanggroe Aceh Darussalam.  Ia menyatakan jiwa sebagai enternainer terus ia tularkan kepada para anggota Askindo di 23 kabupaten/kota di Aceh.
Sehingga nama Anas Zulham saat ini begitu familiar di kalangan pelaku dunia usaha di Aceh, ia menyatakan punya kiat tersendiri dalam mengahadap konsumen dan rekanan yaitu selalu mengerjakan sesuatu dengan penuh tanggung jawab.
Jika pelayanan yang kita berikan dari hati rekanan maupun konsumen akan puas terhadap kinerja kita, mereka akan terus merekomendasikan kehadiran kita kepada masyarakat, mencari keuntungan itu memang tujuan pengusaha dan kontraktor namun kualitas pekerjaan yang harus diutamakan.
Ia menegaskan para pengusah harus memprioritaskan pembangunan daerahnya dan menjadi yang utama ditahan sendiri dengan terus memperkuat kapasitas diri dan menjadikan sebagai pengusaha yang handal tahan banting dan tentunya yang lebih penting berkompeten dan tanggung jawab.
Hal itu menurut Anas yang terus dikatakan kepada anggota Askindo maupun saat menjadi pembicara di berbagai seminar baik yang didakan oleh mahasiswa LSM maupun NGO lokal dan asing, maka tak jarang, dalam mengisi pembangunan Aceh hari benar-benar pengusaha dan kontraktor berhati bersih.
Dalam menghadapi investasi dari luar negeri seperti yang sedang digenjot pemerintahan Aceh, Anas menyatakan Pemerintah harus melibatkan pengusaha lokal sebagai mitra agar dapat menjalin kerjasama dengan iklim investasi dari luar.
Dalam memajukan sector pembangunan dan ekonimi Investasi sangat penting bagi Aceh, para investor harus dijadikan mitra dan saling bekerjasama tentunya bisa melakukan tranfer data dan informasi,” kata ayah dua anak tersebut.
Aceh Pasca tsunami jelas Anas ibarat gunung emas yang perlo polesan dan banyak kontraktor mapun para investor berebut ingin masuk ke Aceh, oleh karena itu para pengusaha lokal dan kontraktor harus gerak cepat mencari peluang.
Dalam mengisi dan menghadapi pembangunan 2009 Anas kembali menekankan para kontraktor dan kalangan usaha harus mengedepankan profesionalitas dan harus paham betul apa spek tugas yang diambil, serta jangan hanya mencari keuntungan dan mengabaikan tugas dan tanggung jawab.
Menjadi pengusaha muda sukses jadi impian semua orang.  Tapi hanya sedikit yang bisa melakukannya. Di tengah kesibukannya berkutat dengan diktat kuliah, Elang Gumilang, 23 tahun sudah memiliki beberapa jenis bidang usaha dengan penghasilan bernominal sembilan digit.
Seperti halnya figur seorang wiraswastawan, jalan yang ditempuh mahasiswa semester akhir Fakultas Ekonomi Institut Pertanian Bogor ini mulanya tidaklah mudah.  Sejak SMA, penyabet Juara Pidato Bahasa Sunda di Bogor ini sudah berjualan donat dan roti di sekolah.
Perasaan malu dan lelah ditepisnya untuk mendapat recehan uang. Perlahan tapi pasti, uang itu digunakannya sebagai biaya masuk perguruan tinggi.  Di kampus,Elang cukup aktif mengikuti berbagai lomba dan kegiatan. Prestasinya cukup banyak.  Hasilnya, Juara Java Economics FEM IPB pada tahun  2003 berhasil mengumpulkan uang Rp10 juta yang kemudian dijadikan modal usaha berjualan sepatu dan supplier lampu.
Karena makin pintar berdagang, ia pun merambah ke usaha penyuplaian minyak kelapa sawit.  Setiap hari, ia harus mengangkat galon berisi minyak goreng ke tetangga sekitarnya.  Sadar apa yang dilakukannya adalah kerja otot bukan otak, Elang sempat putus asa dan ingin berhenti berusaha.
Sempat juga prestasi akademisnya turun.  Namun,perjuangan Elang tak sampai di situ.  Naluri bisnis peraih Juara 3 Kompetisi Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Indonesia se- Jabodetabek 2003 ini lantas mendirikan kursus bahasa asing English Avenue.
Lembaga kursus tersebut didirikan atas dasar patungan dengan 11 temannya.  Diakui Elang, sangat susah mengelola lembaga pendidikan mengingat keterampilan untuk membuat kurikulum juga minim.  Namun, usaha yang dirintisnya ini lambat laun terus berkembang dengan bantuan teman-temannya.
Hingga kini, Elang hanya bertindak sebagai pemegang saham di lembaga kursus bahasa asing tersebut.  Pada tahun kedua kuliah, Juara 3 Marketing Games 2 FE Universitas Trisakti 2005 ini merambah ke bisnis properti.  Alih profesi ini bukan berarti saya kurang bersyukur atas hasil yang telah ada.  Namun, jika diberi kesempatan dan ada peluang bergerak di situ, kenapa tidak?
Alhasil, Elang mampu mengakuisisi lahan di dekat Kampus Dermaga IPB Bogor senilai Rp1,6 miliar.  Pantas saja, keuntungan yang diperolehnya pun berlimpah.  Belum lagi, Elang berhasil memenangi tender pekerjaan rehabilitasi Gedung Kantor Seksi Dinas Pendidikan Dasar Kecamatan Grogol Petamburan DKI Jakarta pada tahun 2006.
Ini hanya usaha bersama lima teman saya.  Nasib Ari Chandra Kurniawan, 24 tahun, lebih dramatis.  Ia mengubah hidupnya dari seorang penggemar kehidupan malam menjadi motivator bertaraf nasional.  Penghasilan yang didapatnya pun minimal delapan digit.
Ia pernah menjadi kuli panggul beras untuk membantu usaha orangtuanya.  Sejak berusia 9 tahun, Archan mencoba berbagai profesi.  Mulai penjual koran, penjual ikan, hingga membuat kacamata dari plastik bekas. Menginjak bangku kuliah, Archan terjun di dunia penjualan produk multi level marketing, CNI.  Tak jarang, Archan sempat mengalami penolakan dan cercaan saat menawari produknya.
Di sinilah mental wirausahanya diuji saat menawarkan produk dari pintu ke pintu. Bersama teman-temannya, Archan mendirikan sebuah event organizer (EO) dan telah berhasil menyelenggarakan berbagai jenis kegiatan berskala nasional.Persinggungan dengan beragam teman membuat lulusan Sekolah Tinggi Manajemen Transpor Udara Universitas Trisakti ini masuk ke komunitas Jakarta breakdance.
Archan dengan komunitasnya sering diundang ke kafe maupun diskotik ternama di Jakarta. Sempat pula menjuarai kompetisi breakdance dan membintangi iklan sepatu.  Ia akhirnya menimba ilmu pada Reza M. Syarif M.A. MBA, seorang motivator dan grandmaster motivasi Indonesia, yang pernah masuk Museum Rekor Indonesia (MURI) saat menyelenggarakan seminar motivasi selama 24 jam nonstop.
Setahun menimba ilmu dari Reza M. Syarif, karier Archan langsung melesat.  Ia mendirikan Spinners Club, kumpulan anak muda berbakat, warung tenda 4Rest.  Saat ini dia menjadi Presiden Direktur PT Maha Andalan Gemilang di bawah bendera Maha Corporation yang bergerak di bidang general trading dan supplier.
Dengan gaya bicara lantang, Archan dijuluki ”sang provokator” dan saat ini menjadi trainer motivasi dengan mengantongi lebih dari 300 jam terbang. Cita-citanya adalah ”memprovokasi” para pemuda untuk berani menjadi entrepreneur dan berlomba dalam berprestasi.  Saya juga berniat akan membuat rekor dunia dengan memotivasi 170.845 pemuda saat peringatan Sumpah Pemuda 2010.  Pemuda jangan hanya membuat kisah, tapi harus membuat sejarah.
Agung Nugroho Pengusaha Muda Sukses di Bidang Laundry Kiloan
Jakarta, (GNI)- Peringati Hari Kebangkitan Nasional Fatigon Semangati Masyarakat untuk Produktif Untuk menuju masyarakat Indonesia yang produktif, sembari memanfaatkan momen Hari Kebangkitan Nasional, salah satu produk multivitamin, Fatigon, yang berada di bawah bendera PT Kalbe Farma, mengusung suatu program yang dinamakan “Aksi Semangat Indonesia Menuju Masyarakat Produktif”.  Program ini merupakan sebuah gerakan moral peduli produktivitas bangsa, dengan mengusung aktivitas positif yang sarat inspirasi,edukasi, kesehatan, serta hiburan.
Program ini diawali dengan kickoff pada hari ini, Rabu (19/5), yang bertempat di Marios Place, Jakarta, dengan menghadirkan beberapa orang endorser (bintang pendukung).  Di antaranya yaitu pendiri radio AS, Ahmad Solihun, serta pengusaha laundry kiloan Agung Nugroho Susanto. Acara tersebut sekaligus juga dihadiri oleh Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pembinaan dan Produktivitas Kemenakertrans, Abdul Wahab Bangkona.
Selanjutnya dalam program ini, akan diadakan kegiatan “Fatigon Aksi Semangat Indonesia” setiap Senin pagi di perkantoran, dengan tujuan mengajak dan membiasakan karyawan di perkantoran tak datang terlambat. Lantas pada tanggal 6 Juni 2010 mendatang, Fatigon juga akan mengadakan serangkaian kegiatan massal di Parkir Timur Senayan, Jakarta, menyusul kemudian di Lapangan Makodam Surabaya dan Lapangan Tagalega, Bandung, serta di tempat-tempat lainnya.  Dalam kesempatan itu akan dilakukan kegiatan-kegiatan menarik bermuatan edukasi, seperti jalan bersama, aerobik, penciptaan rekor Muri membunyikan alarm weker dengan peserta terbanyak (dengan target 15 ribu), plus hiburan oleh band-band papan atas.
Menurut Direktur Sales dan Marketing PT Kalbe Farma, Widjanarko Lokadjaja, kegiatan ini disponsori oleh produk mereka Fatigon, yang merupakan multivitamin paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. “Besar harapan kami, melalui kampanye ini Fatigon bisa membantu mengingatkan dan mengajak masyarakat Indonesia untuk kembali memiliki semangat kerja, semangat menjadi yang terbaik, sekaligus tentunya Fatigon selalu menjadi pilihan masyarakat dalam menjaga kesehatan dan membantu beraktivitas sehari-hari,”ungkapnya.
Dipaparkan pula, tahun 2010 ini merupakan tahun pertama berlangsungnya program “Aksi Semangat Indonesia Menuju Masyarakat Produktif” dengan memanfaatkan momentum Hari Kebangkitan Nasional.  Kami percaya Hari Kebangkitan Nasional ini dapat menjadi momentum (demi) mencanangkan program yang menjadikan masyarakat lebih produktif.
Saat wartawan Globalnews-indonesia.com mewawancarai salah satu endorser pendukung pengusaha laundry kiloan Agung Nugroho Susanto dari Yogyakarta ia mengatakan bahwa perjalanan hidup seseorang memang tidak pernah ada yang mengira akan jadi apa kita besok bahkan masa depan kita begitu juga Agung Nugroho yang dalam menjalani kehidupannya juga tidak pernah tahu akan jadi apa yang semula hanya melihat dan akhirnya mempunyai ide kreatif untuk mencoba terjun menjadi pengusaha laundry dengan merek dagangnya SimplyFresh.
Sebelumnya Agung juga mempunyai usaha di bidang Distro dan Counter HP tapi menurut Agung kedua bisnis tersebut ternyata gagal dan dalam bisnis Laundry baru sukses.  Hingga saat ini bisnis Laundry kiloannya sudah mencapai 130 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan otlet yang terbanyak ada di Jabodetabek dan hingga saat ini bisnis mencuci ini merupakan salah satu bisnis dengan sistem Franchise yang paling dicari oleh masyarakat yang ingin membuka usahanya.
Agung Nugroho Susanto. Sarjana Hukum, Alumni UGM saat ini omsetnya hingga milyaran rupiah per bulan.  Outlet loundry miliknya hingga kini sudah tersebar di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga ke Papua.  Usianya kini baru menginjak 25 tahun.  Usia ini masih relatif muda untuk seorang milyarder.
Pada tahun 2007 ia lulus dari dari Fakultas Hukum UGM, dengan IPK 3,7, kelurganya menyarankan agar dia bekerja di Bank Indonesia. Ternyata beberapa kali tes saya lulus dan terakhir hanya tes Wawancara,” kata Agung mengawali ceritanya.
Tes terakhir itu menurutnya hanya formalitas.  Dia yakin diterima delapan puluh persen.  Tetapi dia berani melawan kehendak orang tua.  Saya tidak ikut tes di BI tersebut.
Dirinya meminta kepada keluarga agar memberi waktu kepadanya untuk meneruskan perjuangan bisnis di bidang lain.  Saya yakin itu (Perjuangan) akan berhasil.
Kini Agung dalam usia yang masih relatif muda ini terus menggeluti bisnisnya di bidang laundry kiloan yang sudah tersebar di seluruh Indonesia, dengan sistem Franchise.
Akhirnya saya hinggap di usaha cucian ini.  Untuk menyikapi persaingan maka saya harus memiliki kelebihan dalam usaha ini, yaitu saya menambahkan aroma pewangi, garansi total jika ada kerusakan, dan yang terakhir adalah deterjen yang ramah lingkungan, bahkan bisa menyuburkan tanaman.  Simply Fresh kini menjadi laundry favorit para mahasiswa di Yogyakarta karena harga yang ditawarkan ke konsumen sangat murah.
Tubuh atletis, wajah tampan, berjiwa muda dan berwawasan luas.  Itulah gambaran sekilas tentang sosok usahawan muda Indonesia yang satu ini, pria kelahiran Jakarta 10 November 1974.  Dengan semangat jiwa muda dan wawasan luas yang ia miliki, ditunjang oleh pengalaman menempuh pendidikan tinggi di luar negeri, dia mampu menjalankan beberapa perusahaan besar sekaligus di bawah satu kontrol kepemimpinannya.  Bahkan, pebisnis muda lulusan M.B.A dari Stanford Graduate School of Business, California, Amerika Serikat, juga telah menunjukkan kepiawaiannya memecahkan berbagai persoalan dan kemelut yang beberapa kali hadir melanda perusahaan di tengah persaingan bisnis yang sangat ketat.
Anindya Novyan Bakrie, itulah nama lengkap putra pertama dari Menteri Koordinator Bidang Kesra di Kabinet Indonesia Bersatu, Aburizal Bakrie. Pengusaha yang lebih akrab disapa Pak Anin oleh para kolega bisnis dan stafnya ini, adalah Presiden Direktur PT Bakrie Telecom Tbk, perusahaan yang dikenal luas dengan produk telepon seluler tarif murah “Esia”.  Suami dari Firdiani Saugi dan ayah dari 3 anak – Alisha Anastasia Bakrie (P), Azra Fadilla Bakrie (P) dan Akila Abunindya Bakrie (L) – ini pernah “magang” di perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk. sebagai Deputi Kepala Operasi dan Direktur Pelaksana pada periode 1997-1999.  Ia selanjutnya mendapat amanat penuh dari orang tuanya untuk memimpin beberapa perusahaan milik keluarga, salah satunya PT Bakrie Telecom Tbk.
Sebagai seorang presiden direktur di perusahaan besar pertelekomunikasian Indonesia, khususnya yang berbasis teknologi CDMA, Anindya selalu mendapatan pelajaran baru dari setiap langkah bisnis yang ia lakukan dalam memajukan pertelekomunikasian di tanah air. Sebagai anak muda, ia tidak pernah berhenti belajar, menimba ilmu dan pengalaman dari para senior.  Hal ini tercermin dari jawaban pendeknya atas pertanyaan apa kiat dan rahasia keberhasilannya dalam mengelola usaha selama ini.  Saya belum pas untuk pertanyaan itu, karena saya sendiri masih belajar, belum punya kiat dan rahasia sukses.  Namun demikian, Anindya senantiasa terbuka kepada setiap orang yang ingin mencoba untuk mencontoh atau berbagi pengalaman sukses dalam mengelola bisnis di bidang telekomunikasi seperti yang digelutinya saat ini.
Selain menahkodai PT Bakrie Telecom Tbk, Anindya juga masuk dalam jajaran puncak memimpin beberapa perusahaan besar lainnya, yakni pada PT Lativi Media Karya (Lativi, yang berganti nama menjadi tvOne pada 14 Februari 2008 lalu) sebagai Presiden Komisaris, PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV) sebagai Presiden Direktur, dan di perusahaan Capital Managers Asia Pte., Ltd. (berpusat di Singapura) sebagai Chief Operating Officer.  Dengan jabatan pimpinan di berbagai lembaga bisnis tersebut, dapat dibayangkan betapa sibuknya seorang Anindya bekerja dan berkarya mencapai tujuan usaha yang sedang ditekuni.  Oleh karena itu, kesediaan tokoh pengusaha muda belia yang juga aktif di organisasi Kadin Indonesia sebagai Ketua Komite Tetap bidang Komunikasi dan Penyiaran ini menerima tim redaksi Harian Online KabarIndonesia (HOKI) di ruang kerjanya di Wisma Bakrie, Kuningan – Jakarta, untuk sebuah wawancara eksklusif beberapa waktu lalu menjadi sebuah momen langka dan amat istimewa.
Anindya ternyata seorang yang sederhana, bila tidak dapat dikatakan sangat bersahaja.  Seperti layaknya pemuda pribumi Indonesia kebanyakan, ia terlihat biasa saja, ditunjang oleh sifat santun yang amat kentara jauh dari kesan bahwa ia seorang konglomerat kaya-raya; penampilannya saat itu menepis anggapan bahwa anak-anak pejabat menyenangi kehidupan glamour dan angkuh. Senyum yang senantiasa menghiasi wajahnya menambah “tenteram” suasana hati setiap tetamu yang hadir, ditambah percakapan bersahabat disertai tawa lepas ciri khas lelaki muda yang mudah bergaul dengan semua kalangan.
Anindya adalah seorang Muslim yang taat. Hal ini tercermin dari seringnya ungkapan syukur yang terlontar dari mulutnya di sela-sela pembicaraan; menurut rekan-rekannya ia juga rajin beribadah. Lulusan BSc. dari Northwestern University, Illionis, Amerika Serikat, yang pada pertemuan beberapa waktu lalu itu mengenakan kemeja biru terang dan celana jeans, terkesan kuat memiliki aura kepemimpinan yang amat baik. Dalam penampilan yang bersahaja itu ia tetap terlihat sebagai seorang pemimpin profesional, yang tercermin juga dari tutur kata serta gaya berbicara yang terstruktur, analisis, bervisi jauh ke depan, serta memiliki bobot keilmuan yang tinggi.
Sesungguhnya seorang Anindya bukanlah apa-apa walau ia terlahir dari keturunan keluarga mapan dan kaya mulai garis keluarga kakeknya, alm. H. Achmad Bakrie. Usaha yang dirintis dan dijalankannya saat ini, bila boleh dikatakan berhasil, itu tidak lepas dari kemampuan individu-nya sebagai seorang usahawan. “Darah bisnis” bawaan dari orang tuanya mungkin saja menjadi modal besar dalam mengelola suatu usaha. Dan hal tersebut lebih bermakna ketika Anindya telah mempersiapkan dirinya sendiri untuk menjadi pebisnis melalui pendidikan hingga ke tingkat Master ditambah kegigihannya menimba ilmu filosofi bisnis dari alm. kakeknya.
“Dalam hidup ini, terutama ketika menggeluti sebuah usaha, hal yang perlu ditanamkan adalah bahwa apapun yang dilaksanakan harus bermanfaat dan berguna bagi banyak orang,” demikian pesan kakeknya seperti dituturkan Anindya. Sebuah filsafat hidup sarat makna yang amat fundamental sebagai landasan berpijak dalam setiap kegiatan yang kita inginkan berhasil dengan baik. Hampir semua orang pernah mendengar dan tahu dengan pesan “moral” itu, namun tidak banyak yang mampu melakukannya dengan konsisten. Padahal, justru prinsip tersebut merupakan salah satu penentu berhasil-tidaknya seorang pengusaha.
Kalkulasi kemungkinan yang bisa terjadi di masa depan adalah salah satu pesan penting Anindya bagi sesama generasi muda serta penerus bangsa. Menurutnya, saat ini, komposisi penduduk Indonesia menunjukkan bahwa 65% adalah penduduk usia di bawah 35 tahun. Masa depan bangsa dan negara Indonesia pada 15 atau 20 tahun mendatang ditentukan oleh generasi yang 65% itu. Oleh karenanya, keadaan Indonesia pada 15 atau 20 tahun akan datang dapat diprediksi dengan melihat karakter dan keadaan generasi muda saat ini. Artinya, para pemuda dan generasi remaja perlu mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menyongsong masa 20 tahun nanti itu.
“We are living in an interesting time,” kata Anindya menggambarkan bahwa generasi muda saat ini sedang hidup di zaman yang amat menarik penuh tantangan. Yang oleh sebab itu, mereka perlu memiliki karakter inovator dan kreator handal jika ingin bangsa dan negaranya maju, tidak tertinggal lebih jauh dari bangsa-bangsa lain. Satu kebanggaan bagi Anindya adalah bahwa dari data survey, terdapat 85% pebisnis Indonesia di Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah generasi muda. Ini mengindikasikan bahwa semangat membangun dan berkarya kalangan muda cukup baik.
Percakapan dengan mantan analis keuangan Salomon Brothers Inc. (New York) ini makin hangat ketika HOKI memintanya untuk memberi penjelasan tentang konsep dasar menyediakan layanan telekomunikasi telepon seluler Esia dengan tarif yang dinilai “amat murah” kepada masyarakat. Anindya, yang saat ini aktif sebagai Sekretaris Jenderal The Asia Pasific Media Forum, dengan bersemangat menguraikan panjang lebar tentang landasan logis untuk berani tampil berbeda dari lembaga penyedia jasa telekomunikasi lainnya di tanah air.
Secara gampang, ia mengambil contoh pengalaman dari dunia penerbangan Indonesia yang telah memunculkan “pemenang” dari kelompok maskapai baru yang notabene “baru seumur jagung” dibandingkan pemain lama. Sebutlah Air Asia dan Lion Air yang dalam waktu tidak lebih dari 3 tahun tampil sebagai perusahaan penerbangan papan atas di tanah air melalui konsep tiket murah, dan bahkan terbang gratis selama setahun. Kenyataan ini merefleksikan bahwa keuntungan tidak hanya dapat dihitung dari seberapa besar selisih modal dengan penjualan, tetapi melalui perhitungan berapa banyak produk yang terjual. Kongkritnya, walau keuntungan satuan barang kecil tetapi terjangkau oleh lebih banyak konsumen, maka keuntungan tetap akan diraih oleh sebuah perusahaan, apapun jenis usahanya.
Fenomena tarif murah Esia kembali membuktikan bahwa filosofi “kebermanfaatan bagi orang banyak” serta “kesederhanaan”, tidak perlu mahal, adalah sebuah prinsip hidup yang bernilai kebenaran. “Tidak penting banyak untung dalam sekejap, yang paling dibutuhkan adalah konsistensi dan kontinuitas. Harga murah itu penting bagi sebagian besar masyarakat kita, dan bila dalam harga murah itu kita masih bisa memetik keuntungan walau sedikit, mengapa kita ragu untuk melakukan bisnis dengan harga murah?” demikian komentar Anindya setengah bertanya.
Berdasarkan pengalaman di tahun 2007 lalu, dimana Esia dapat membukukan 3,8 juta pelanggan produk perusahaannya, Anindya yang menyukai olahraga lari marathon ini, menargetkan pencapaian angka 7 juta pelanggan Esia pada tahun 2008. Angka itu diharapkan dapat bertambah hingga 10,5 juta di tahun 2009, dan ia optimis di akhir 2010, Esia akan digunakan oleh tidak kurang 14 juta pelanggan. Pencapaian angka spektakuler itu tentu bukan sesuatu yang mudah, di tengah persaingan yang amat ketat di antara para pebisnis telekomunikasi yang semakin bertambah jumlahnya. Namun, semangat jiwa muda yang dibarengi oleh kemampuan melakukan inovasi menjadi kunci sukses bagi seorang Anindya Novyan Bakri.
Sukses Besar Pengusaha Muda Donat Bakar
Niat Oily Purnama Sari jadi entrepreneur bermula usai mengikuti Ciputra Entrepreneurship di UGM.  Bekal tiga bulan pelatihan mampu menyibak wawasan Sarjana Elektro itu.  Kini ia jadi pengusaha muda donat bakar VERI VLORIDA, Jakarta.
Setelah lulus pada tahun 2007, Oily sempat mengisi kegiatannya dengan bekerja di sebuah perusahaan roti di Yogyakarta.  Ketika itu ia mengaku belum memiliki bekal pengetahuan di bidang entrepreneurship.  Namun naluri bisnisnya diuji coba ketika Oily mengikuti pelatihan Ciputra Entrepreneurship di Pasca Sarjana UGM.
Menurut Oily, selama tiga bulan peserta pelatihan mengikuti bimbingan materi pelajaran dan membuat konsep bisnis.  Pada minggu kedua mereka mengikuti progran Crown I sebagai kegiatan pertama untuk memulai bisnis. Modal awalnya Rp 500.000,-.  Dana itu lalu dikelolanya dengan berjualan suvenir atribut UGM.  Pada program Crown II setiap kelompok diberikan modal pinjaman Rp 1.000.000,- Dana itu digunakan Oily dengan mencoba berbisnis donat.  Yang ada di benak saya ucapan Pak Ciputra berbisnis harus melakukan inovasi.
Termasuk berbisnis donat yang biasanya dibuat dari terigu namun ia mencobanya dengan menggunakan bahan baku ubi jalar.  Nama produknya yakni Donatello yang artinya tello dalam bahasa Jawa adalah ubi.  Produk itu
dijajakan di bazar yang digelar di kampus UGM setiap Minggu pagi.  Ternyata peminatnya banyak.  Sebab rasanya jauh lebih empuk tak ubahnya seperti menikmati kentang Itu resep baru.  Selama ini biasanya donat dibuat hanya dengan menggunakan terigu.
.Belum puas dengan hanya satu temuan.  Oily lantas mengolahnya lagi. Kali ini resepnya baru.  Ia mencoba donat bakar.  Donat bakar itu disajikan dalam bentuk tusuk sate lalu diberi nama donat Dboom.  Ada beberapa pilihan rasa untuk temuan barunya itu.  Peminatnya beraneka ragam, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Kini Oily sukses membawa merek dagangannya yang mulai dikenal di kalangan kampus dan pusat perbelanjaan.  Bisnisnya terus dikembangkan dengan membuat jaringan bisnis dengan sistem bermitra.  Misalnya dengan perusahaan katering dan orderan resmi seperti orang kantoran.
Cara itu lebih jitu sebab keuntungannya sudah bisa dihitung secara cermat.  Memulai jadi pengusaha bisa dilakukan dengan apa yang ada.  Jika belum memiliki home industri, orang boleh-boleh saja bermitra dengan pihak kedua.  Yang penting harus tetap melakukan branding terhadap produk sendiri.
Sebelum memulai usahanya itu Oily sebetulnya sempat ragu-ragu dengan sikap keluarga.  Sebab orangtuanya menginginkan setelah lulus Oily bisa bekerja di perusahaan atau pemerintahan.  Sikap itu membuat Oily tertantang untuk menekuni usahanya dengan gigih.  Kini ia malah sibuk mengikuti workshop dan seminar entrepreneurs di berbagai lembaga dan sekolah.
Saya sudah merasakannya.  Saya berjanji mengabdikan ilmu itu dengan membagi pengalaman serta menyebarkan entrepreneurs kepada keluarga dan teman.  Bahwa entrepreneurs bukan karena faktor keturunan.  Selain keluarga, entreprenurs bisa didapat dari lingkungan dan mengikuti pelatihan.
Kunci utama untuk sukses adalah kerja keras. Jangan pernah mengharapkan hasil yang maksimal dengan usaha minimal, Denni Andri, President PT Taka Turbomachinery Indonesia
Denni Andri adalah owner sekaligus President dari PT. Taka Turbomachinery Indonesia, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Mechanical & Industrial Engineering Industry.  Bermula dari sebuah bengkel mesin yang berlokasi di Bandung, perusahaan ini kemudian berkembang pesat menjadi salah satu perusahaan yang mampu memperbaiki turbine dan compressor pump skala raksasa di Indonesia.  Saat ini PT Taka telah sangat berpengalaman dalam industrial pump repair, steam turbine repair dan gas turbine component repair dengan klien-klien seperti Pertamina, Indonesia Power, Torishima Guna, Kepindo dan Chevron Pasific Indonesia.  Perusahaan yang dibangun dengan modal awal 60 juta ini, sekarang telah memiliki 150 orang pegawai, luasan fasilitas kantor dan workshop sekitar hampir 6000 m2 dan total aset senilai 80 Milyar.
Memulai dari Nol
Lulus dari jurusan Geologi Institut Teknologi Bandung, Denni bekerja secara freelance di bidangnya.  Pada tahun 1997 ketika krisis ekonomi menerpa, Denni kesulitan mendapatkan pekerjaan.  Para kliennya malah harus melepas pegawainya.  Kesulitan ini malah menjadi awal bagi Denni untuk memulai membangun bisnis sendiri.  Berangkat dari ketertarikannya di bidang mesin dan mekanik sejak kecil, ia membuka bengkel permesinan umum. Dengan tidak memiliki background di bidang ini, tanpa ragu Ia menjalankan bisnisnya.  Saya memilih bidang ini karena minat dan menjalankannya secara learning by doing.  Customer pertama saya adalah bengkel mobil, ordernya membubut tromol rem, dengan nilai penjualan pertama 15 ribu rupiah.  Berbagai usaha dilakukan Denni untuk menjalankan bisnisnya.  Mulai dari meminjam uang pada orang tua sampai menjual mobil.  Dari tahun ke tahun, mobil saya turun terus.  Tahun 1999 Mobil Daihatsu Taft saya jual diganti Toyota Hardtop untuk membayar hutang orang tua.  Kemudian Hardtop dijual, diganti motor, sampai motor pun akhirnya saya jual dan saya naik angkot. Namun Denni tidak pernah putus asa dalam menghadapi semua kesulitan dan tantangan ini.  Ketika ditanya tantangan apa yang paling besar baginya ? Denni menjawab, tantangan itu selalu ada setiap saat dan Ia menganggap itu sebagai suatu proses yang harus dilewati, mengalir begitu saja.  Tantangan ada di setiap anak tangga yang harus didaki.
Denni tidak pernah merasa gagal.  Saat awal membangun bisnis, Ia berkali-kali ditolak bank.  Mungkin dua pasang sepatu habis solnya karena saya pakai berkeliling dari bank satu ke bank lain.  Sampai akhirnya salah satu bank menerima pengajuan kreditnya.  Saya gagal mendapatkan kredit dari beberapa bank tertentu, tapi saya tidak gagal mendapatkan kredit dari bank.  Kenapa banyak pengusaha gagal ?  Menurut Denni penyebabnya hanya karena kurang ulet, kurang gigih, kurang tahan cobaan dan kurang tahan banting.  Selain itu, Denni pun merasa bahwa Ia tidak pernah merasa susah.  Uang saya seribu saya happy, uang saya 1 juta saya happy, uang saya 100 juta pun saya happy. Bukan uang saya seribu kurang, 1 juta kurang, 100 juta juga kurang.  It’s about mindset.
Pemimpin yang Visioner
Berawal dari sebuah bengkel kecil dengan 2 orang karyawan, dalam kurun waktu 12 tahun Denni telah membangun PT Taka yang kini hampir mendominasi bisnis overhaul turbin, compressor dan pompa di Pertamina, PLN dan berbagai industri Kimia.  Mereka melakukan reblading turbine, rekondisi dan overhaul pompa, rebabbit sleeve bearing, dsb.   Selama 12 tahun  itu pula, Denni membangun sistem dan budaya dalam perusahaannya.  Saya kumpulkan dan bangun sumber daya manusianya, permesinannya, infrastrukturnya, sampai menjadi suatu sistem yang berjalan dengan baik.
Dulu semua peran saya jalankan sendiri.  Secara bertahap peran pimpinan keuangan saya lepas, lalu peran pimpinan  Human Resources, lalu peran Pimpinan Pemasaran.  Suatu saat nanti akan ada yang bisa mengambil peran saya sebagai presiden, dan saya tidak perlu ada disana lagi.  Saat ini, PT Taka telah menguasai 30-40% pangsa pasar dan menjadi nomor dua di bidangnya.  Denni menargetkan pada tahun 2012, PT Taka akan menjadi perusahaan nomor satu dan menjadi yang terbaik di Indonesia.  Namun mimpi Denni tidak berhenti hanya sampai di situ.  Setelah menjadikan Taka sebagai perusahaan nomor satu di Indonesia nanti, di tahun yang sama (2012) Ia berencana mendirikan perusahaan pembuat turbin pertama di Indonesia. Selama ini jika ada yang membutuhkan turbin selalu pergi ke Jerman atau Jepang, nantinya tidak perlu lagi.  Itu yang saat ini sedang saya bangun. Turbine-turbine pabrik kelapa sawit, pabrik gula, penggerak pompa di unit-unit utilitas industri kimia dan perminyakan, maupun juga pembangkit listrik skala kecil adalah sasarannya.  Denni pun masih memiliki rencana-rencana lain setelah nantinya berhasil mendirikan pabrik turbin.   Yang saya khawatirkan, jika saya merasa kenyang, maka saya akan malas.  Karena itu saya harus terus bergerak dan bergerak terus.
Kerja Keras dan Tidak Takut Mengambil Resiko
Denni sepertinya memang sudah memiliki bakat entrepreneur sejak kecil.  Saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar, Ia pernah berjualan layangan.  Hal ini pun berlanjut sampai remaja.  Denni pernah mengasong berjualan jeruk dan duren di pasar saat SMA. Menciptakan sesuatu dan menghasilkan uang merupakan kebanggaan buat saya.  Saya ingin terus melakukannya.  Walau memiliki bakat entrepreneur, menurutnya kunci utama seorang pengusaha untuk  sukses adalah kerja keras.  Tidak mungkin sesuatu datang begitu saja tanpa kerja keras.
Jangan pernah mengharapkan hasil besar dengan usaha yang minimal. Jika ingin sukses, usahanya  harus maksimal.  Denny pun berpendapat, bakat yang hebat tidak menjamin orang akan sukses.  Harus didukung dengan knowledge dan kerja keras.  Jika bakat dan knowledge itu dikombinasikan dengan baik, Anda bisa menjadi seorang maestro.  Menurut Denni tidak ada kata terlambat atau pun terlalu cepat untuk menjadi seorang entrepreneur.  Saat paling tepat adalah mulai saat ini juga. “Just do it !! Lakukan sekarang, jangan hanya menjadi wacana.  Ia juga menyarankan, jika ragu melangkah menjadi entrepreneur karena takut akan resiko, bergaulah dengan orang-orang yang berani, maka keberanian itu akan tertular.  Carilah teman atau mentor yang tepat., atau bergaullah dengan orang yang bisa memberi motivasi. Dampaknya akan lebih hebat lagi.
Apa reaksi Anda saat melihat orang-orang yang berhasil di sekeliling kita?  Nampaknya ada dua kemungkinan yang biasanya terjadi, kita menjadi kecil hati dan memandang diri begitu kecil, atau sebaliknya kita menjadi terinspirasi untuk berusaha sekuat tenaga kita untuk bisa berhasil seperti mereka.
Untuk pilihan yang kedua, nampaknya hanya dikerjakan oleh segelintir orang saja.  Salah satunya adalah pria muda yang ramah dan energik ini, Chiat Peng, 34 tahun.  Ia adalah seorang tipikal pengusaha muda sukses ibukota yang menerapkan prinsip “bila dia bisa maka saya juga bisa” di dalam satu kegigihan dan kerja keras, bahkan dengan melihat orang-orang yang berhasil ia justru tertantang untuk melakukan hal yang sama.
Mengaku tidak memiliki prestasi yang demikian menonjol, tetapi satu inspirasi yang ia peroleh dari mereka yang ada di sekelilingnya telah membuat Chiat Peng memperoleh banyak kesempatan baik dalam hidupnya.  Salah satunya adalah saat ia menjadi staf pengajar di Universitas Tarumanagara. Saya tidak pernah terpikir untuk mengajar.  Dari sisi prestasi saya biasa-biasa saja, dari pengalaman mengajar, saya tidak punya apa-apa, akunya saat ia memulai karir mengajarnya sejak masih mahasiswa.  Ia juga terinspirasi oleh salah seorang dosen yang ia kagumi karena telah mengajar di masa mudanya, dan ternyata dosen ini juga yang mengajaknya ikut menjadi asisten pengajar hingga akhirnya terlibat menjadi salah satu pengajar di universitas swasta ternama ini.
Di tengah jalan, di kiri kanan banyak yang membuat saya lebih tertantang lagi.  Mereka kan juga makan nasi, saya juga makan nasi.  Kenapa dia bisa begitu, kok saya gak bisa?  Saya terinspirasi. Suatu hari, mungkin tidak setahun atau 2 tahun, saya bisa jadi seperti itu, saya bisa jadi seperti dia,” jelasnya menggambarkan bagaimana terinspirasi dan perasaan tertantang membawanya bekerja keras untuk mencapai seperti mereka yang berhasil di sekelilingnya.
Hal ini jugalah yang membawanya berangkat ke negeri Paman Sam untuk meraih gelar MBA.  Satu hal yang baginya tidak pernah dia impikan sebelumnya.  Untuk itu ia bersedia berjuang cukup keras, khususnya saat mengikuti test TOEFL yang ternyata harus dijalani berulang kali.  Ia harus mengatasi kejenuhan dalam mengulang mempelajari bahan yang sama beberapa kali, tetapi ia tetap persisten dan akhirnya berhasil melewatinya dan berhasil berangkat ke Amerika.
Berjuang di Negeri Orang
Setiba di Amerika justru baru memulai perjuangan yang baru.  Ia harus menghadapi kondisi keuangan yang cukup sulit saat Indonesia baru mengalami reformasi dan krisis ekonomi.  Ia tidak putus asa dan menyerah.  Ia mengajukan permohonan ke Dekan Universitas untuk dapat mempercepat masa studinya.  Untuk itu ia harus bekerja lebih keras dari mahasiswa-mahasiswa lainnya.  Ia bekerja part time menjadi assistant professor dan juga bekerja di Lab, dan karena ia mengambil lebih banyak mata kuliah untuk mempercepat penyelesaiannya, maka ia sudah terbiasa menghabiskan malam-malam dengan menulis paper hingga dini hari di perpustakaan.  Tidur hanya beberapa jam saja adalah makanan sehari-hari.  Tapi semua membuahkan keberhasilan saat ia menyelesaikan studi dengan cepat.
Tertantang Mencari Pengalaman Bekerja di New York
Setelah lulus ia tertantang untuk mencari pengalaman dengan bekerja di New York.  Seorang sahabatnya orang Amerika di kampus memberinya inspirasi, “This is the land of opportunity. If you say you can work here, you can be successful.”  Sebuah harapan dan keyakinan timbul dalam hatinya.  Dalam waktu sekitar dua bulan, sesuai dengan yang ia tergetkan, akhirnya ia mendapat pekerjaan menjadi Assistant to Marketing Director di salah satu perusahaan di New York.  Pengalaman ini justru menempa dirinya, terlebih lagi karena kendala bahasa yang jelas menuntutnya bekerja lebih keras lagi. Namun inilah yang menjadi batu loncatan menuju karir yang semakin matang di Indonesia.
Sukses Merupakan Tahap Demi Tahap
Chiat Peng memandang keberhasilan dengan bijak, namun hal ini membuatnya tidak pernah berhenti untuk meraihnya karena baginya selalu ada tahapan baru yang harus dilewati dengan kesuksesan, satu episode yang telah saya lalui itulah kesuksesan, tetapi masih ada episode berikutnya yang harus saya jalani.  Tahap demi tahap di mana setiap tahapan harus saya selesaikan itulah keberhasilan dan saya harus memasuki tahapan berikutnya lagi sampai satu tahapan yang saya sendiri tidak tahu.
Ia mengaku bahwa ia selalu termotivasi dan terinspirasi saat ia banyak melakukan traveling ke luar negeri dan bertemu dengan para pebisnis muda yang nampak sukses, maka ia kembali tertantang untuk mengikuti keberhasilan yang sama .
Tips yang selalu ia anut untuk mencapai kesuksesan adalah tidak cepat menyerah apapun kondisinya dan harus menjadi tegar dan kuat seperti batu karang dalam segala keadaan.  Ia yakin bahwa Tuhan sudah menciptakan setiap orang bukan untuk menjadi seorang yang gagal, namun apakah semuanya kembali tergantung kepada kita.  Apakah gagal atau berhasil, semuanya ditentukan oleh masing-masing kita.  Saya sangat percaya bahwa kesuksesan itu hak kita, namun mungkin jalannya saja yang berbeda satu sama lain.
Impiannya Kini
Chiat Peng kini memiliki impian membangun sebuah consulting company yang berfokus dalam bidang sales management.  Setelah saya lalu lalang di dunia sales selama 10 tahun, saya melihat banyak perusahaan-perusahaan yang masih membutuhkan adanya advice dalam selling skill.  Sosok muda ini sekarang memiliki satu tahapan yang baru dalam hidupnya yaitu membagikan pengalamannya dengan menjadi seorang trainer yang mampu menjadikan banyak perusahaan berhasil.  Kesuksesan baginya juga adalah dapat berbagi pengalaman dengan para mahasiswanya dengan satu harapan bahwa mereka akan berkembang lebih baik darinya.
Seperti yang selalu ia ucapkan pada dirinya sendiri, Jika orang lain bisa, mengapa saya tidak?  Dan hal ini membawanya selalu mampu melalui setiap jalan hidupnya, maka hal yang sama juga hendak dibagikannya kepada mereka yang akan mendengarkan pengalamannya sebagai seorang Coach.
Inilah Tjiauw Chiat Peng, sosok eksekutif muda yang memiliki prinsip hidup pantang menyerah dan justru selalu tertantang untuk mencapai yang lebih baik dalam hidupnya.
Putera Sampoerna
Penjemput Pasar Masa Depan
Putera Sampoerna, mengguncang dunia bisnis Indonesia dengan menjual seluruh saham keluarganya di PT HM Sampoerna senilai Rp18,5 triliun, pada saat kinerjanya baik.  Generasi ketiga keluarga Sampoerna yang belakangan bertindak sebagai CEO Sampoerna Strategic, ini memang seorang pebisnis visioner yang mampu menjangkau pasar masa depan.
Berbagai langkahnya seringkali tidak terjangkau pebisnis lain sebelumnya.  Dia mampu membuat sensasi (tapi terukur)dalam dunia bisnis.  Sehingga pantas saja Warta Ekonomi menobatkan putra Liem Swie Ling (Aga Sampoerna) ini sebagai salah seorang Tokoh Bisnis Paling Berpengaruh 2005.  Sebelumnya, majalah Forbes menempatkannya dalam peringkat ke-13 Southeast Asia’s 40 Richest 2004.
Putera Sampoerna, pengusaha Indonesia kelahiran Schidam, Belanda, 13 Oktober 1947. Dia generasi ketiga dari keluarga Sampoerna di Indonesia. Adalah kakeknya Liem Seeng Tee yang mendirikan perusahaan rokok Sampoerna.  Putera merupakan presiden direktur ketiga perusahaan rokok PT HM Sampoerna itu.  Dia menggantikan ayahnya Aga Sampoerna.
Kemudian, pada tahun 2000, Putera mengestafetkan kepemimpinan operasional perusahaan (presiden direktur) kepada anaknya, Michael Sampoerna.  Dia sendiri duduk sebagai Presiden Komisaris PT HM Sampoerna Tbk, sampai saham keluarga Sampoerna (40%) di perusahaan yang sudah go public itu dijual kepada Philip Morris International, Maret 2005, senilai Rp18,5 triliun.
Pria penggemar angka sembilan, lulusan Diocesan Boys School, Hong Kong, dan Carey Grammar High School, Melbourne, serta University of Houston, Texas, AS, itu sebelum memimpin PT HM Sampoerna, lebih dulu berkiprah di sebuah perusahaan yang mengelola perkebunan kelapa sawit milik pengusaha Malaysia.  Kala itu, dia bermukim di Singapura bersama isteri tercintanya, Katie, keturunan Tionghoa warga Amerika Serikat.
Dia mulai bergabung dalam operasional PT HM Sampoerna pada 1980. Enam tahun kemudian, tepatnya 1986, Putera dinobatkan menduduki tampuk kepemimpinan operasional PT HAM Sampoerna sebagai CEO (chief executive officer) menggantikani ayahnya, Aga Sampoerna.
Namun ruh kepemimpinan masih saja melekat pada ayahnya. Baru setelah ayahnya meninggal pada tahun 1994,Putera benar-benar mengaktualisasikan kapasitas kepemimpinan dan naluri bisnisnya secara penuh.  Dia pun merekrut profesional dalam negeri dan mancanegara untuk mendampinginya mengembangkan dan menggenjot kinerja perusahaan.
Sungguh, perusahaan keluarga ini dikelola secara profesional dengan dukungan manajer profesional.  Perusahaan ini juga go public, sahamnya menjadi unggulan di bursa efek Jakarta dan Surabaya.  Ibarat sebuah kapal yang berlayar di samudera luas berombak besar, PT HM Sampoerna berhasil mengarunginya dengan berbagai kiat dan inovasi kreatif.
Tidak hanya gemilang dalam melakukan inovasi produk inti bisnisnya, yakni rokok, namun juga berhasil mengekspansi peluang bisnis di segmen usaha lain, di antaranya dalam bidang supermarket dengan mengakuisisi Alfa dan sempat mendirikan Bank Sampoerna akhir tahun1980-an.
Di bisnis rokok, HM Sampoerna adalah pelopor produk mild di tanah air, yakni rokok rendah tar dan nikotin.  Pada tahun 1990-an, itu Putera Sampoerna dengan kreatif mengenalkan produk rokok terbaru: A Mild.  Kala itu, Putera meluncurkan A Mild sebagai rokok rendah nikotin dan “taste to the future”, di tengah ramainya pasar rokok kretek.  Kemudian perusahaan rokok lain mengikutinya.
Dia memang seorang pebisnis visioner yang mampu menjangkau pasar masa depan.  Berbagai langkahnya seringkali tidak terjangkau pebisnis lain sebelumnya.  Dia mampu membuat sensasi (tapi terukur)dalam dunia bisnis. Langkahnya yang paling sensasional sepanjang sejarah sejak HM Sampoerna berdiri tahun 1913 adalah keputusannya menjual seluruh saham keluarga Sampoerna di PT HM Sampoerna Tbk (40%) ke Philip Morris International, Maret 2005.
Keputusan itu sangat mengejutkan pelaku bisnis lainya.  Sebab, kinerja HM Sampoerna kala itu (2004) dalam posisi sangat baik dengan berhasil memperoleh pendapatan bersih Rp15.000.000.000.000 dengan nilai produksi 41,2 miliar batang.  Dalam posisi ketiga perusahaan rokok yang menguasai pasar, yakni menguasai 19,4% pangsa pasar rokok di Indonesia, setelah Gudang Garam dan Djarum.
Mengapa Putera melepas perusahaan keluarga yang sudah berumur lebih dari 90 tahun ini?  Itu pertanyaan yang muncul di tengah pelaku bisnis dan publik kala itu.
Belakangan publik memahami visi Tokoh Bisnis Paling Berpengaruh 2005 versi Majalah Warta Ekonomi ini ((Warta Ekonomi 28 Desember 2005). Dia melihat masa depan industri rokok di Indonesia akan makin sulit berkembang.  Dia pun ingin menjemput pasar masa depan yang hanya dapat diraihnya dengan langkah kriatif dan  revolusioner dalam bisnisnya.  Secara revolusioner dia mengubah bisnis intinya dari bisnis rokok ke agroindustri dan infrastruktur.  Hal ini terungkap dari langkah-langkahnya setelah enam bulan melepas saham di PT HM Sampoerna.  Juga terungkap dari ucapan Angky Camaro, orang kepercayaan Putera: “Arahnya memang ke infrastruktur dan agroindustri.”
Terakhir, di bawah bendera PT Sampoerna Strategic dia sempat berniat mengakuisisi PT Kiani Kertas, namun untuk sementara dia menolak melanjutkan negosiasi transaksi lantaran persyaratan yang diajukan Bank Mandiri dinilai tak sepadan.  Dia pun dikabarkan akan memasuki bisnis jalan tol, jika faktor birokrasi dan kondisi sosial politik kondusif.
Nama
Putera Sampoerna
Lahir
Schidam, Belanda, 13 Oktober 1947
Isteri:
Katie
Anak:
Michael Sampoerna
Ayah:
Aga Sampoerna (Liem Swie Ling)
Kakek:
Liem Seeng Tee
Pekerjaan
– CEO PT Sampoerna Strategic
– Presiden Komisaris PT HM Sampoerna
Pendidikan
– Diocesan Boys School, Hong Kong
– Carey Grammar High School, Melbourne
– University of Houston, Texas, AS
Jalan berliku dijalani sejumlah pengusaha dalam membangun bisnis. Namun,lewat kerja keras dan inovasi, sukses kini diraih.  Ada anggapan yang menyebutkan, berwirausaha atau menjadi pengusaha adalah persoalan bakat.  Ternyata anggapan itu salah.  Berwirausaha bisa dipelajari dan dilakukan siapa saja.  Semua orang berkesempatan sama untuk menjadi pengusaha sukses.
Namun dengan catatan, dalam menjalankannya harus didasari cinta dan minat yang mendalam.  Itu akan memacu seseorang untuk mencurahkan segala perhatian dan energi agar usahanya berhasil.  Strategi ini menjadi kunci keberhasilan Marius Widyarto yang sukses berbisnis industri garmen dengan produk kaos Caladi 59(C59).
Merek kaos C59 diambil dari nama sebuah gang kecil di Kota Bandung.   Melalui bendera PT Caladi Lima Sembilan, Marius berhasil membangun merek yang diminati masyarakat.  Kini usahanya sudah memiliki delapan kantor cabang pemasaran yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
Indonesia memiliki jumlah penduduk sekitar 230 juta jiwa yang semuanya dipastikan membutuhkan kaos,”tandasnya.  Dalam menjalankan bisnis, Marius menggunakan resep ”sirik”(suka,imajinasi,relasi, inisiatif, dan komunikasi).
Bermodalkan kesukaan, kata Marius, dia memahami betul apa yang sedang dikerjakan.  Dengan begitu celah bisnis yang belum dilirik orang pun bisa dideteksi.  Ketika awal membangun bisnis pada 1980, Marius mengandalkan desain kreatif yang belum banyak digarap orang.
Saat membangun usahanya, Marius hanya bermodalkan sebuah mesin jahit yang didapat dari hasil menjual kado pernikahan.  Lewat koleganya dia juga menggadaikan ijazah SMA ke pabrik agar bisa mendapat suplai bahan baku. Jika bukan atas dasar kepercayaan, pabrik kain tersebut tidak akan memberikan pinjaman bahan baku,” kenangnya saat dihubungi SINDO.
Saat memperkenalkan produk C59 secara massal, Marius bekerja sama dengan penyelenggara Pameran Dirgantara di Bandung pada tahun 1986.  Saat itu dia menawarkan produk kaos dengan desain tema-tema kedirgantaraan. Ternyata, desain kaos pria lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan Bandung 1980 itu laku keras.  Dia pun kebanjiran pesanan.  Lewat kaos C59, kini Mas Wid begitu dia biasa disapa, bisa meraup omzet sekitar Rp 5.600.000.000 miliar per tahun.
Inovasi
Inovasi menjadi modal utama Yesaya Surya Widjaya, pemilik PT Raja Baksomas Mandiri dalam menjalankan usaha.  Meski hanya melanjutkan usaha keluarga, pria peraih master lulusan Universitas Hawaii Pacific bidang komputer ini justru semakin terpacu berinovasi.  Sebelumnya, usaha keluarga yang dimiliki hanyalah sebuah restoran bakso. Lewat tangan dinginnya, restoran tersebutkinimenjadisebuahindustrimakananbeku(frozen).
Mulai produk berbagai jenis bakso, ayam goreng, hingga sop buntut dalam kemasan beku tanpa bahan pengawet.  Yesaya mulai menjalankan bisnis keluarganya itu sejak tahun 1998.  Dalam pengembangannya, Yesaya mengemas konsep bisnis restoran dalam tiga bentuk yakni Bakso Super Resto, Super Bento,dan RBiz Resto.
Awalnya saya melakukan pengembangan atas produkproduk yang sudah ada. Kemudian saya mulaimengeluarkan produk-produk baru. Inovasi adalah kunci penting dalam melakukan usaha,”paparnya.  Kini dengan bekal keuletan dan kerja keras, PT Raja Baksomas Mandiri telah dipasarkan di 14 resto dengan menggandeng 40 mitra usaha.
Sayap bisnisnya pun telah merambah hampir di seluruh kota di Indonesia, di antaranya Balikpapan- Kalimantan, Medan- Sumatra, Papua, dan beberapa kota di Pulau Jawa antara lain di Tegal, Kudus, Blitar, dan Malang, dengan total omzet sekitar Rp 5.000.000.000,- per tahun. Hal serupa juga dilakukan Herlina Mustikasari Mohammad, pemilik Lembaga Kursus Bahasa Inggris Easy Reader yang juga mengandalkan kekuatan inovasi dalam menjalankan bisnis.
Ide awalnya dari upaya dia membantu anak sulungnya agar bisa cepat belajar membaca bahasa Inggris.  Dari situ, Herlina justru menemukan metode sistem fonik.  Cara ini terbukti jitu membantu anaknya belajar membaca bahasa Inggris dengan cepat.  Tidak hanya itu, temuannya ini justru menjadi ceruk bisnis yang hingga saat ini digeluti.Awalnya Easy Reader hanya dibuka di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) City dan Pamulang Tangerang, kini telah berkembang dengan sistem kemitraan di wilayah Depok, Bogor, dan Jakarta.
Hingga saat ini, Herlina telah membuka delapan buah lembaga pendidikan Easy Reader yang tersebar di Jabodetabek.  Dengan konsep waralaba, kini Herlina berniat semakin memperlebar sayap bisnisnya di kota-kota lain di Indonesia.Usaha yang dibuka sejak tahun 2006 dengan modal awal Rp76.000.000,- juta itu kini telah mendatangkan omzet hingga ratusan juta rupiah setiap bulannya.Modul pembelajaran bahasa Inggris yang ditemukan Herlina cukup membantu pendidikan kursus bahasa Inggris bagi murid-muridnya.
KerjaKeras
Dalam mencapai sukses, kerja keras menjadi modal bagi Andianto Setiabudi, pemilik Cipaganti Group, sebuah bisnis yang kini beromzet sekitar Rp 10.000.000.000,- per bulan.  Meski hanya lulusan SMA, Andianto, pria kelahiran Banjarmasin, 5 Desember 1962 itu,tidak pernah merasa minder dalam menjalankan usaha.
Sejak kecil,Andi, begitu dia biasa disapa sudah akrab dengan dunia pemasaran.  Usai pulang sekolah,Andi kerap membantu ibunya berjualan kue kering.  Pekerjaan ini dilakukannya sejak duduk di bangku SMA. Setelah menamatkan sekolah, Andi enggan mengikuti saran orangtuanya melanjutkan ke perguruan tinggi.
Dia memilih berwirausaha.  Dalam benaknya,uang untuk kuliah lebih baik dijadikan modal usaha.Sejak tahun 1986, dia mulai merintis jual beli mobil. Mobil bekas pertama adalah mobil boks orangtuanya.  Dari hasil penjualan tersebut, dia membeli beberapa mobil bekas untuk dijual lagi.  Namun setelah beberapa tahun bergumul dengan mobil bekas, pasaran mobil second mulai menurun.
Dia pun akhirnya memilih banting setir dengan mulai usaha penyewaan mobil. Kini, Andi juga memiliki usaha yang bergerak di bidang properti.  Berkat kerja kerasnya, dia mendapatkan penghargaan dari Enterprise 50 Award pada tahun 2004 dan Finalis Ernst & Young Entrepreneur of the Year 2005.
Hendy Setiono, Miliarder Muda Indonesia
Tidak ada alasan untuk tidak memulai bisnis, bagi yang merasa masih muda ini contoh yang pas sebagai inspirasi.  Berbisnis tidak mengenal usia dan kondisi.  Asal ada kemauan Insya Allah akan ada jalannya.  Tulisan ini sebagai rangkaian inspiration story yang akan memuat kisah pengusaha sukses dari berbagai latar belakang.  Tulisan ini saya ambil dari situsnya Pak Purdi E Chandra (www.purdiechandra.net) seorang Tokoh yang sangat saya kagumi. Beliau melalui Entrepreneur University telah banyak mencetak pengusaha baru di Indonesia.  Baru-baru ini Pak Purdi mendapat predikat Gila dari Museum Rekor Indonesia karena prestasinya di bidang entrepreneur.
Raih Berkah di Jalur Timur Tengah
Namanya Hendy Setiono, pemuda Alumni Entrepreneur University Surabaya ini masih sangat muda, baru 25 tahun.  Tapi sepak terjang bisnisnya sudah tak diragukan lagi.  Kalau Anda menjumpai mobil Nissan X-Trail bernomor polisi K 38 AB di jalanan, itulah mobil Hendi.  Pelat nomor seharga Rp 16 juta itulah yang membuat orang mudah mengenali dan menyapanya ketika sedang jalan-jalan dengan mobilnya. Biasanya tukang parkir menggoda, bayarnya pakai kebab saja.
Pelat nomor sengaja dibuat K 38 AB untuk mendekati kata kebab.  Berkat kebab inilah namaHendi sebagai pengusahamudasukses,terukir.  Hendy adalah pendiri dan presiden direktur PT Baba Rafi Indonesia.  Kebab Turki Baba Rafi adalah hasil inovasi bisnisnya.  Dia memulai bisnis itu dengan modal hanya Rp 4.000.000. Dia enggan meminta bantuan orang tua. “Itu duit hasil pinjam arek-arek (teman-temannya, Red) dan saudara,” kisahnya.
Outlet makanan ala Timur Tengah itu kini berjumlah 325, membentang dari kawasan super ramai seperti Jakarta hingga pelosok Ambon. Ratusan outlet itu dipantau dan disupervisi dari dua kantor operasional di kawasan Nginden, Surabaya, dan Pondok Labu, Jakarta.  Tahun lalu omzet usahanya mencapai Rp 45 miliar, dan 25 persen di antaranya masuk kantongnya sebagai laba bersih.  Tahun ini omzetnya saya targetkan Rp 60.000.000.000,-.
Apa yang sudah dipunyai Hendy dari keberhasilannya berbisnis? Hendy tampak agak malu menjawab pertanyaan ini. Sekulum senyum kecil dikeluarkannya. “Apa ya? Ehm, ada beberapa, Mas. Alhamdulillah. Masak disebutkan?” katanya masih diiringi senyum.
Dia terbatuk sebentar. agak ragu, tak lama kemudian, Hendy mulai menjawab. “Aset yang pertama saya beli Yamaha Mio,” ujarnya. Dia membeli motor itu beberapa bulan setelah memulai berbisnis. “Ke mana-mana saya pakai motor itu,” tuturnya.
Setahun pertama, Hendi mengaku “hanya” mendapat penghasilan bersih per bulan Rp 20 juta. “Wah, rasanya sudah seneng banget. Baru umur 20 tahun, penghasilan sudah Rp 20 juta sebulan,” ceritanya.
Setelah membeli Yamaha Mio? “Sekarang kasihan motor itu, sudah nggak muat nampung badan saya semakin melar. Jadi, cari motor yang agak gedean, pakai Harley-Davidson,” ujar nominator Asia’s Best Entrepreneur Under 25 versi Majalah BusinessWeek tersebut.
Selain itu, Hendi punya dua rumah; satu di Jakarta dan satu lagi di Surabaya. Di Surabaya, dia membeli rumah di salah satu kawasan elite, Perumahan Bumi Galaxy Permai. Soal rumah yang satu ini, Hendi punya cerita tersendiri. “Ini rumah idaman saya,” tuturnya.
Dulu, cerita Hendi, semasa masih duduk di bangku kuliah di Jurusan Teknik Informatika ITS, setiap pulang dari kampus, Hendi yang kala itu tinggal di Semolowaru, Surabaya, selalu melewati kawasan perumahan itu. Dia sering berhenti sejenak di perumahan elite itu. Saking seringnya mondar-mandir di perumahan itu sepulang dari kampus, dia sampai kenal dengan sejumlah satpam di sana. “Rumahnya besar-besar, megah-megah. Kelak saya ingin punya rumah seperti ini,” tekadnya ketika itu.
Hendi mengaku terkagum-kagum dengan rumah-rumah di kawasan itu. “Bahkan, hujan saja nggak banjir, beda dengan rumah saya. Halaman depannya itu lebih luas daripada rumah saya di Semolowaru,” kisahnya.
Dari proses itulah Hendi yakin bahwa mimpi yang terus disemai akan bisa mewujud jika diiringi pancangan semangat yang kuat untuk mewujudkannya. “Semuanya berangkat dari impian. Alhamdulillah, saya kemarin berangkat ke Jakarta (wawancara dengan Hendi dilakukan di Jakarta beberapa waktu lalu, Red) sudah dari rumah di Galaxy Bumi Permai,” ceritanya. “Kalau saya tidak berani mulai jualan pakai gerobak, semua mimpi itu hanya tinggal mimpi,” imbuhnya.
Dengan segala apa yang dimiliki kini, Hendi lebih leluasa menyalurkan hobinya berjalan-jalan. Setiap mengisi seminar di berbagai kampus di Indonesia, dia selalu menyempatkan diri mengunjungi berbagai tempat wisata. “Saya lebih suka ke tempat wisata yang alami, lihat pantai, lihat hutan,” ujarnya.
Jalan-jalan ke luar negeri juga sudah menjadi rutinitas yang sangat biasa bagi salah satu 10 Tokoh Pilihan 2006 versi majalah Tempo tersebut. “Dulu jalan-jalan ke luar negeri itu jadi mimpi, sesuatu yang wah, seolah nggak terjangkau. Alhamdulillah, sekarang udah sering,” tuturnya.
Hendy tak melupakan sedekah. Dananya secara tetap didonasikan ke tujuh yayasan yatim-piatu. “Saya menyadari sulitnya kehidupan mereka karena orang tua saya juga bukan orang kaya,” katanya. Dia yakin, jika seseorang tak perhitungan dalam sedekah, rezeki yang diberikan Tuhan akan terus mengalir. “Saya yakin istilah inden rezeki. Orang biasanya membayar zakat 2,5 persen dari keuntungan. Saya membaliknya, sebelum ada untung, harus bayar zakat dulu,” ujarnya. “Pokoknya, kalau omzet turun, kita hajar dengan sedekah,” imbuhnya.
Di luar itu Hendy hampir tidak pernah menghambur-hamburkan uang untuk hobi yang tidak jelas. Misal, clubbing di tempat hiburan malam. “Kalau jalan-jalan ke mal, itu rutin. Tapi, saya dan keluarga tidak konsumtif. Paling-paling hanya lihat tren fashion saat ini untuk diterapkan ke bisnis saya. Misalnya, untuk desain pakaian karyawan dan outlet-outlet,” ujar pria kelahiran 30 Maret 1983 itu. Ketika jalan-jalan itu, Hendi tak khawatir dengan roda bisnisnya. “Owner-nya bisa jalan-jalan, yang mantau manajemen di Surabaya dan Jakarta.”
Hendy lebih suka memakai uangnya untuk melebarkan sayap bisnis. Dia yakin bahwa tak boleh ada kata berpuas diri dalam jiwa seorang pebisnis. Dia kini meretas gerai Roti Maryam Aba-Abi, roti khas Timur Tengah. “Sekarang baru 40 outlet, mayoritas masih di Jatim,” kata Hendi yang, bersama aktris Dian Sastro dan Artika Sari Devi, menjadi duta Wirausaha Muda Mandiri tersebut.
Tak hanya itu, insting bisnis yang kuat membawa pria berbadan subur itu mendirikan Baba Rafi Palace. Sudah dua pondokan megah yang disewakan di Surabaya. “Di Siwalankerto, ada 18 kamar dengan tarif Rp 700 ribu per bulan per kamar. Lalu di Prapanca ada 16 kamar, tarifnya Rp 1,2 juta per bulan,” ujarnya.
Satu lini bisnis makanan juga sedang disiapkan Hendy. “Lagi ngerjakan Piramida Pizza. Kalau biasanya pizza ditaruh loyang, ini mau ditaruh di cone. Jadi, makan pizza bisa sambil jalan-jalan, seperti makan es krim,” terang bapak dengan tiga anak itu.
Dia juga bakal berekspansi ke luar negeri. “Di Malaysia saya baru aja bikin Baba Rafi Malaysia Sdn Berhad. Target awalnya mendirikan 25 outlet kebab,” ujarnya.
Dari UKM(elarat) ke UKM(iliaran)
Hendy memulai bisnis dengan terseok-seok. “Tentu tidak langsung bombastis seperti sekarang. Saya harus jatuh bangun, berdarah-darah.” Dia mengisahkan, saat baru dua minggu berjualan kebab dengan satu gerobak di kawasan Nginden, Surabaya, orang yang diajaknya berjualan sakit.
Dari semula berjualan berdua, dia pun memutuskan menunggui gerobaknya seorang diri. “Ndilalah hari itu hujan deras, jadi sepi,” ceritanya. Untuk menghibur diri, hasil jualan hari itu dibelikan makanan di warung sebelah tempat gerobaknya berdiri. “Di sana ada warung sea food. Saat saya membayar, eh ternyata lebih mahal daripada hasil jualan saya. Jadi, malah rugi,” kisahnya.
Hendy memulai bisnis kala berusia 20 tahun. Dia berhenti kuliah di Jurusan Teknik Informatika ITS saat masuk tahun kedua. “Belum sempat di-DO (drop out, Red), saya OD, out dhewe (keluar sendiri, Red),” ujarnya lantas tertawa.
Ibunya yang pensiunan guru dan bapaknya yang bekerja di sebuah perusahaan di Qatar shock melihat keputusan Hendy. “Orang tua saya ingin saya selesai kuliah, lalu kerja di perusahaan. Bukan malah jualan pakai gerobak,” katanya. Namun, Hendi bergeming. “Setelah berhasil, orang tua malah ingin ikut-ikutan berbisnis,” kata ayahanda Rafi Darmawan, 5, Reva Audrey Sahira, 3, dan Ready Enterprise, 1.
Kini bisnisnya terus membesar. Dari hanya satu karyawan, kini perusahaannya mempekerjakan 700 karyawan. “Yang jadi manajemen inti 200 orang. Semuanya lulusan S1 dan S2,” ceritanya, bangga.
Dia mengibaratkan perjalanan bisnisnya dengan dua istilah UKM yang berbeda. “Dulu kami hanya UKM, usaha kecil melarat. Sekarang masih UKM, tapi usaha kecil miliaran,” tuturnya.
Sekarang ada satu mimpi yang bakal diwujudkan tahun ini. “Saya ingin mengajak semua keluarga jalan-jalan ke Eropa.”
KISAH usaha yang dimulai dari nol, lalu menuai sukses, mungkin bukan hal baru. Berwirausaha dari nol bukanlah sebuah perkara mudah.
Di tengah jalan, selalu saja muncul berbagai rintangan. Tetapi kisah perjalanan bisnis mereka yang merintis usaha dari nol kemudian mencapai sukses tetap menarik untuk disimak. Terlebih jika kisah tersebut dilakoni mereka yang berusia muda. Lantas, apa rahasia sukses para pengusaha muda?
Meminjam istilah Jennie S Bev, penulis juga pengajar asal Indonesia yang bermukim di California, Amerika Serikat (AS) dalam pengantar buku Kumpulan Kisah Para Pengusaha Muda yang Sukses Berbisnis dari Nol, Rahasia Jadi Entrepreneur Muda (DAR! Mizan, 2008) karya Faif Yusuf, untuk berwirausaha sebenarnya sangat mudah, yaitu dengan meningkatkan mindset dan mulai membuka bisnis sendiri.
Dalam pandangan Jennie, setiap orang adalah personifikasi sukses itu sendiri. Sebab, success is a mindset, it is not a journey or destination (sukses adalah cara berpikir atau bersikap, bukan perjalanan maupun tujuan). Tetapi anggapan di masyarakat masih lazim ditemukan bahwa berwirausaha identik dengan para pengusaha besar dan mapan. Tidak jarang pula yang beranggapan bahwa wirausaha semata-mata hanya untuk mengejar kekayaan.
Itu sebabnya, jika berbicara tentang sosok pengusaha sukses, yang selalu dijadikan barometer adalah bagaimana para pengusaha itu menciptakan kekayaan melimpah melalui bisnis yang dibangun. Padahal tidak selalu demikian. Menurut pengusaha muda ternama, Sandiaga Salahudin Uno, keberanian dan optimisme merupakan modal awal yang harus dimiliki seseorang untuk menekuni wirausaha.
Setelah itu, kata pria yang kerap disapa Sandi ini, memilih usaha sesuai minat dan bakat dengan melihat peluang di pasar. Dengan minat yang besar, akan timbul gairah dan semangat menjalani, memelihara, dan membesarkannya.
“Terakhir, just do it now. Jangan terlalu berhitung, putuskan, mulai, dan kerjakan sekarang juga!” ungkap mantan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) periode 2005-2008 ini. Optimisme yang diungkapkan Sandi tampaknya menjadi modal utama sejumlah pengusaha muda sukses. Sebut saja Henry Indraguna, pemilik The Auto Bridal Indonesia, tempat cuci mobil “busa salju”.
Sebelum mendirikan tempat cuci mobil yang kini beromzet Rp7,5 miliar per bulan,pria kelahiran Bandung,28 Agustus 1973 ,ini jatuh bangun dalam berusaha. Berbagai bentuk usaha dijalaninya, tetapi berkali-kali juga dia bangkrut dan kembali ke titik nol. Pria lulusan Universitas Maranatha Bandung yang semasa kuliah pernah berjualan ayam goreng ini pernah menjadi salesman berbagai produk elektronik hingga mainan.
Dia pernah menjadi salesman besar produk mainan asal China yang menyuplai ke beberapa toko mainan di Bandung. Bahkan, seusai lulus kuliah Henry pernah dipercaya mendistribusikan kartu chip Telkom senilai Rp20 miliar. Tetapi hasil kerja kerasnya lindap dalam sekejap akibat kebiasaannya berfoya-foya. Kebiasaan buruk itu pun sirna setelah dia menikahi Fangky Christina pada 2003.
Berkat ide membuka usaha cuci mobil dari mertuanya dengan bermodalkan Rp150 juta, dia mulai membuka usaha cuci mobil pada akhir 2003. “Jumlah ini sebenarnya cukup kecil untuk membuka usaha,” ujar Henry. Dari modal sebesar itu, Rp35 juta dia gunakan untuk menyewa tempat seharga Rp75 juta. Sisanya dibayar setelah tiga bulan usahanya berjalan.
Sisa dari modal untuk peralatan. Tetapi Henry terpaksa berutang untuk menutupi kekurangan biaya peralatan. Pada awalnya usaha Henry kurang diminati masyarakat. Tetapi bagi Henry hal itu adalah part of game yang harus dilaluinya. Keinginannya untuk mengubah citra tempat cuci mobil, yang kotor menjadi bersih dan nyaman, diwujudkan dengan inovasi cuci salju lewat The Auto Bridal.
Henry pun terus melakukan inovasi dalam bisnisnya mulai cuci mobil es krim, salon mobil, motor bridal. Setiap bulan, The Auto Bridal Indonesia minimal melayani 120.000 mobil dengan ongkos cuci Rp35 ribu per mobil.
“Biasanya keuntungan yang didapat 100 persen dari modal,” papar Henry. Henry meraih penghargaan Outstanding Entrepreneurship Award Asia Pacific Entrepreneurship Award (AFEA) 2008. The Auto Bridal Indonesia saat ini sudah mempunyai 84 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Henry kini sedang berupaya melebarkan sayap bisnisnya ke negeri jiran Malaysia.
Kisah sukses lainnya ditunjukkan Yesaya Surya Widjaya, pemilik PT Raja Bakso          mas Mandiri yang kini sudah memiliki 14 restoran dan 40 mitra. Yesaya, pria peraih master lulusan Hawaii Pacific University bidang komputer, mengembangkan bakso dan makanan beku (frozen food) dengan aneka rasa seafood. Yesaya awalnya hanya menjalankan bisnis orangtuanya yang dibangun pada 1982.
Karena sering membantu melayani pelanggan sejak kecil, pria kelahiran Jakarta, 31 Januari 1971, ini sangat akrab dengan dunia kuliner. Setelah menamatkan pendidikan S-2 pada 1998, Yesaya mulai mempelajari manajemen kerja restoran. Dari situlah dia mengamati kegemaran masyarakat terhadap selera makan yang akhirnya menginspirasi mengembangkan usaha bakso dengan aneka rasa.
Pada 2002 dia mulai membuka gerai baksonya secara serius dengan bendera PT Raja Baksomas Mandiri. Awalnya dia membuka lima gerai di kawasan Dunia Fantasi, Ancol, Jakarta Utara, dan satu gerai di Kemayoran. Untuk membuka gerai di Kemayoran, Yesaya dibantu modal dari orangtuanya sebesar Rp55 juta.Yesaya juga berinovasi dengan membuat makanan beku.
Kini lewat usahanya,Yesaya bisa meraih omzet Rp 200.000.000 per bulan.  Kisah-kisah sukses yang ditunjukkan Henry dan Yesaya seperti juga diungkapkan Faif dalam bukunya. Keberhasilan berwirausaha tidaklah semata-mata dinilai dari seberapa berhasil seseorang mengumpulkan kekayaan, tapi lebih bagaimana seseorang bisa membentuk, mendirikan, dan menjalankan usaha dari sesuatu yang tidak ada sebelumnya atau belum berjalan.

sumber: http://gaharuchromeblogspot.wordpress.com